49 | ALBERIC

96.8K 4.7K 347
                                    

Jangan lupa vote dan komen
Happy Reading👑👑

Lo harus sadar jika ada satu hati yang tersakiti, sebelum hatinya dendam untuk menyakiti di lain hati
-Saylena

Pagi ini Lena telah bersiap untuk membeli kado bersama Eric ke mall. Lena memakai pakaian yang membuatnya terlihat sangat manis, sebuah kaus bewarna puti dengan gambar wajah beruang, dipadukan dengan celana jeans dan sneakers putih. Lena menggerai rambut indahnya. Setelah itu Lena mengambil tas selempang dan turun ke bawah untuk menemui Bi Marni asisten rumah tangannya.

"Bi, Lena mau ke mall dulu, mau nyari kado buat temen!" teriak Lena.

"Oke!" Bi Marni juga sama berteriak, memang mereka berdua sudah sangat akrab seperti Ibu dan Anak. Di karenakan kedua orang tua Lena yang sangat sibuk bekerja, menjadikan Lena meminta kasih sayang itu kepada Abangnya dan Bi Marni.

Lena menunggu Eric di depan gerbang, hingga tak lama sebuah ninja merah berhenti tepat di depan Lena. "Hai," orang itu membuka helmnya, Lena terpana dengan penampilan Eric. Sungguh tampan.

"Hai," sapa Lena riang.

"Yuk cepet kita kejar waktu, nanti di mall lo juga harus pilih baju juga buat party nanti malam." Lena mengangguk. Ia ingin sekali merasakan bagaimana memakai gaun pesta, padahal sering sekali Lena memakainya.

×××××

"Eric mau beli kado apa buat Caca?" tanya Lena.

"Apa aja, yang pasti spesial sih, kayak orangnya." Balas Eric seakan tidak ada kesalahan di setiap perkataannya. Sedangkan Lena, walau hatinya merasakan sakit tetapi ia tahan.

"Lena spesial gak?" tanya Lena lagi.

"Mending cari kado yuk, gue masih bingung nih mau ngado apa," Eric mengalihkan pembicaraan, Lena yang menyadarinya hanya tersenyum getir. "Oh iya teman gue ngechat buat ngasih tahu kado yang pas nih, bentar." Eric menatap ponselnya serius. Setelah itu ia menarik Lena ke sebuah toko perhiasan.

"Mau beli apa?" tanya seorang pelayan yang berjaga disana.

"Kalung berlian mbak," jawab Eric santai, sedangkan Lena melihat banyaknya berlian yang terpampang disana.

Pelayan itu kembali dengan membawa 5 kotak merah berlian. Eric melihat satu persatu berlian itu, begitupun dengan Lena. Ia sangat terkagum-kagum dengan benda bersinar itu. Eric melihatnya satu persatu hingga tatapan matanya jatuh pada satu berlian yang terlihat sangat elegan.

"Yang ini berapa mbak?" tanya Eric mengangkat kalung berlian tersebut. Pelayan itu terlihat ragu.

"Hmm itu 36 juta," jawaban pelayan itu sontak membuat Lena membulatkan matanya lebar sedangkan Eric terlihat santai-santai saja.

"Eric gak kemahalan itu?" tanya Lena berbisik.

"Udah lo tenang aja, gue punya tabungan kok." Eric memandang kalung itu. "Yang ini aja mbak, nih atm saya," Eric memberikan Atm miliknya.

Lena masih menatap berlian itu takjub, sangat luar biasa harganya. Lena saja harus mengumpulkan uang sebanyak itu berbulan-bulan.

Setelah membayarnya Eric mengambil berlian itu dan kembali membeli sesuatu untuk Bianca, sedangkan Lena sedari tadi ia masih bingung apa yang akan ia hadiahkan kepada sahabatnya.

ALBERICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang