12 | ALBERIC

149K 7.8K 79
                                    


Lena kini tengah menatap dirinya di cermin, ia tersenyum melihat pantulan wajahnya.

"Kenapa Eric bisa cinta sama Lena, Lena gak cantik-cantik amat. Tapi kata abang Lena imut," pujinya kepada dirinya sendiri.

Lena menatap ponselnya, melihat fotonya yang tengah di potret Eric saat tengah kencan bersama. Lena memandang wajahnya, memang sih dia imut.

Lena pun kembali melihat-lihat fotonya hingga dering telepon menghentikan aktivitasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lena pun kembali melihat-lihat fotonya hingga dering telepon menghentikan aktivitasnya.

Alberic♥

Lena pun mengangkat teleponnya.

"Hallo Eric,"

'Lena gue ada di depan rumah lo.'

"Hah?"

'Cepat Lena tolongin gue,'

Lena menutup teleponnya dan melemparnya keatas kasur, ia membuka pintu depan dan disana ada Eric dengan luka lebam dimana-mana.

"Eric tawuran lagi?" tanya Lena.

Eric menampilkan cengiran polosnya.

"Yaudah masuk biar Lena obati,"

Eric duduk di ruang tamu keluarga Arganta. Ia menatap sekeliling rumah Lena, tak lama Lena datang dengan kotak P3K ditangan kirinya sedangkan air hangat dan kain kompresan berada di tangan kirinya. Ia meletakannya di atas meja.

"Eric tawuran sama sekolah mana?" tanya Lena.

"Sma Galaksi, itu juga gara-gara anak Asgarda sih yang ngadu domba," jelas Eric.

"Lena gak ngerti," gumamnya tetapi masih terdengar oleh Eric yang membuatnya terkekeh.

"Kenapa Eric tawuran?" tanya Lena dengan ketus, tapi sayang itu malah membuat Eric gemas.

"Pengen aja," tuturnua dengan cengiran tak berdosa.

Lena menghembuskan nafas kasar. Ia mengambil kompresan lalu memerasnya, setelah itu ditempelkannya ke wajah lebam Eric. Lena tersenyum miring.

"Ini buat Eric, karena Eric udah tawuran," Lena menekan luka lebam Eric.

"Awhh!" ringis Eric. "Sakit Lena," Eric mencebikan bibirnya.

"Gak peduli wle," Lena menjulurkan lidahnya.

"Oh kalau gak peduli kenapa diobatin coba?" Eric memainkan rambut Lena saat Lena serius mengobatinya dengan obat merah.

"Eric yang maksa," Lena mengambil handsaplast di kotak P3K, lalu metekatkannya ke kening Eric.

"Gue gak maksa lho Lena," ucap Eric sok serius.

ALBERICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang