Chapter 33

34.3K 2.4K 42
                                    

Jangan lupa vote dan comment ya😉

🐨🐨🐨

"Zulfa mengidap Amnesia Psikogenik atau yang kini dikenal sebagai Amnesia Disosiatif. Jenis Amnesia ini merupakan salah satu bagian dari gangguan disosiatif dimana semua gangguan disosiatif ditandai dengan perubahan identitas, memori atau kesadaran pasien. Para individu yang menderita gangguan ini tidak mampu mengingat berbagai peristiwa pribadi penting atau selama beberapa saat lupa akan identitasnya atau bahkan membentuk identitas baru. Mereka bahkan dapat pergi jauh dari lingkungan asal"

"Stres" celetuk Azzam tak sadar akan apa yang diucapkannya.

"Zam!" Peringat Adila yang duduk disampingnya.

Azzam hanya menengok sekilas dengan tatapan seperti ingin melupakan emosinya pada Adila.

"Amnesia Piskogenik atau Disosiatif yang diderita Zulfa disebabakan oleh traumatic yang menyita fikirannya selama ini" ucap Dokter lagi.

Azzam diam, lalu matanya melihat Zulfa yang kini tengah terbaring disebuah kapsul atau alat untuk memeriksa keadaan kepalanya. Air mata Azzam tak kuasa kembali terjatuh dari matanya.

"Tapi dia bisa sembuh kan?" Tanya Azzam lirih.

Dokter tersenyum. "Alhmadulilah bisa, jika kita berusaha untuk beriktiar dan selalu berdoa meminta pertolongan kepada-Nya. Amnesia yang diderita Zulfa tidak terlalu parah, tapi kamu juga sebagai orang terdekatnya harus lebih rajin untuk mengingatkannya tentang masa lalu yang ia lupakan tapi secara pelan-pelan, dan mengkonsumsi obat yang akan saya resepkan" ucap Dokter tersebut seolah meningkatkan kembali semangat Azzam yang seolah hilang.

Setelah mengucapkan itu Dokter tersebut menuliskan sebuah resep obat untuk Zulfa.

Azzam berdiri dari duduknya saat Adila mengambil resep obat tersebut dan ia yang akan menebusnya. Azzam berjalan kearah Zulfa,

"Mas, Zulfa kenapa?" Tanya Zulfa yang merasa bingung.

"Tidak sayang, kamu nggak kenapa-napa" jawab Azzam sembari tersenyum.

Azzam membantu Zulfa turun dari tempat tidurnya. "Mas?" Panggil Zulfa tiba-tiba dengan memegan kuat tangan Azzam.

"Ya sayang?"

"Bayi Zulfa mana Mas?" Tanyanya.

Azzam diam dengan air mata yang mengalir dari kelopak matanya. "Kok Mas malah nangis si? Haah bayi Zulfa mana Mas, anak kita Mas" tanya Zulfa lagi.

Cup.

Azzam mencium kening istrinya. "Ada sayang, dia lagi sama neneknya dirumah" jawab Azzam.

"Bener? Mas nggak bohong kan?" Tanya Zulfa memastikan.

"Nggak sayang, Mas nggak bohong, gak berani juga bohong sama kamu" jawab Azzam.

"Yaudah, ayo Mas kita pulang" ajak Zulfa pada Azzam.

Selama perjalan pulang Zulfa tidak henti-hentinya meminta maaf pada Azzam atas apa yang ia lakukan tadi sepulang ia dari Rumah Sakit.

"Mas, Zulfa nggak tahu kenapa Zulfa bisa bersikap seperti itu, Zulfa tiba-tiba nggak ingat dengan anak Zulfa sendri, hiks Ibu macam apa Zulfa mas yang melupakan darah dagingnya sendiri, maafin Zulfa Mas" sesal Zulfa.

Tangisan Hujanku Where stories live. Discover now