Chapter 07

46.4K 3.1K 29
                                    

Sudah baca wajib/kudu Vote sama Comment ya😉

🌻🌻🌻

Zulfa Pov.

Dua minggu sudah kejadian yang sangat menyakitkan itu, dan dua minggu sudah pula kak Azzam tidak pulang. Entah kemana aku pun tidak tahu. Khawatir, pasti karena aku sudah berpuluh bahkan mungkin sampai beratus-ratus kali menelponya tapi no ponselnya tidak aktif.

Aku menanyakan pada mamah tapi, apalah aku dimata mamahnya kak Azzam yang tidak ada artinya ini. Beliau sama sekali tidak mengatakan sepatah katapun padaku, belau malah mengatakan kalau aku tidak bisa mengurus suamiku sendiri sampai dia pergi.

Saat ini aku tengah mengerjakan tugas kampusku yang menumpuk. Aku menyibukan diriku dengan tugas agar fikiranku tak terus memikirkan kemana sebenarnya kak Azzam pergi.

Cklek.

Tiba-tiba saja Bik Fatimah masuk kedalam kamarku dengan nampan dan susu putih diatasnya.

"Neng... ini diminum dulu susunya..." ucap Bik Fatimah padaku sambil meletakkan nampan berisi susu tersebut diatas meja belajarku.

"Iya Bik... terima kasih ya Bik..." ucapku sambil tersenyum.

Bik Fatimah ikut tersenyum. "Iya neng... neng Zulfa jangan terlalu banyak melakukan pekerjaan dulu neng... kasihan dedek bayinya" ucapnya menasihatiku.

Mendengar ucapannya tanganku langsung memegangi perut rataku.

Yah perbuatan kak Azzam dua minggu kemarin membuahkan hasil. Aku hamil, dan aku mengetahuinya kemarin setelah aku tiba-tiba saja merasakan pusing yang luar biasa sehingga sampai membuatku pingsan. Dan saat itulah aku tahu kalau kini dalam rahimku terdapat buah cintaku dengan kak Azzam.

Aku bahagia...? Sangat tapi kak Azzam...? Entahlah aku tidak tahu apakah kak Azzam akan bahagia dengan kabar kehamilanku ini, aku tidak tahu tapi semoga saja kabar ini akan membuatnya bahagia.

Karena dulu saat kak Azzam menikah dengan kak Hulya, mereka tak kunjung dikaruinai seorang anak. Dan saat mendengar kak Hulya hamil kak Azzam sangat bahagia mendengar itu bahkan sampai-sampai kak Azzam mengadakan syukuran kecil-kecilan untuk menyambut kehamilannya kak Hulya, sampai pada akhirnya aku merenggut kebahagian kak Azzam.

"Neng..." panggil Bik Fatimah membuyarkan lamunanku.

"Hah..." ucapku cengo. "Ahh iya Bik tenang aja Zulfa dan dedek bayinya kuat ko..." jawabku sambil tersenyum.

Dan tepat saat itu suara deru mobil yang sangat aku kenal masuk kedalam halaman rumah ini.

"Bik... itu kaya suara mobil kak Azzam..." tanyaku pada kak Fatimah.

"Iya neng... yaudah Bibik Liat dulu ya..." jawab Bik Fatimah.

"Iya Bik... nanti Zulfa nyusul ya Bik..." ucapku.

Bik Fatimah hanya mengangguk sebagai jawabn lalu pergi keluar dari kamarku. Aku menutup laptopku terlebih dahulu lalu dengan gerak cepat aku langsung keluar dari kamarku untuk melihat kak Azzam.

Sampai diluar, aku langsung berjalan kearah pintu utama karena aku mendengar suara kak Azzam dengan seorang perempuan.

Saat aku berjalan menuju ruang tamu, aku berpapasan dengan Bik Fatimah.

Tangisan Hujanku Where stories live. Discover now