Chapter 30 (Azzam Pov)

39.1K 2.8K 101
                                    

Pembaca yang baik pasti meninggalkan jejak 😉 jika tidak Vote ya Comment😂



💟💟💟




Disinilah aku sekarang ditempat dimana aku akan menjelaskan dan meluruskan kesalah pahaman yang selama ini terjadi dalam kehidupan istriku. Meluruskan apa yang telah membuatnya menderita sampai ia tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari orang yang sangat-sangat ia sayangi sendiri.

Aku memejamkan mataku saat aku mengingat ucapan Teguh yang menyatakan bahwa Zulfa terkena penyakit tersebut karena ia sudah mendonorkan tulang sumsum nya untuk orang yang ia sangat sayangi, untuk orang yang bagi Zufa mempunyai surga ditelapak kakinya.

Flashback on.

Setelah hampir 30 menit dalam perjalanan kini aku sampai dikantor kebanggaanku Al-Huda Crop. Kakiku langsung melangkah dengan lebar-lebar menuju ruanganku yang berada dilantai teratas kantor ini.

Sampai diruanganku aku langsung menghubungi Teguh sahabat sekaligus rekan kerjaku.

"Assalamualaikum..." sapa Teguh setelah sampai didalam ruanganku.

Aku yang tengah menunduk menatap laptopku pun langsung menengadahkan kepalaku menatap Teguh. "Waalikum salam... gue mohon langsung lo ceritakan Guh... gue ingin istri gue kembali Guh, gue mohon ceritakan cepat...."

"Eeettt sabar dulu bro gue juga baru nyampe... lebih baik lo duduk lagi ya... lo duduk dengan tenang oke..." ucap Teguh sembari menggiringku kembali duduk setelah tadi sempat berdiri saat Teguh datang.

Aku kembali duduk. "Jadi begini, ternyata Ibu Zulfa sangat membenci Zulfa karena... karena..." ucapan Teguh menggantung.

"Karena apa Guh... lo jangan buat gue penasaran..." ucapku kembali berdiri dan dengan nada bicara sedikit membentak.

"Ohhh.... sabar dulu calon mertua, situ jangan emosi dulu..." ucap Teguh kembali menuntunku untuk duduk.

"Anak gue masih kecil... ayolah Guh jangan betcanda ini masalah istri gue.. gue mohon..." ucapku memohon.

Teguh menghembuskan nafasnya. "Baiklah maafin gue karena gue malah bercanda..." ucap Teguh dan aku tak berniat untuk memafkannya saat ini karena ia berani-beraninya bercanda disaat hati dan fikiranku tidak tenang.

"Jadi gi... dulu saat Ibu Zulfa tengah mengandung, Ayah Zulfa pergi selama berbulan-bulan lalu ia kembali dengan seorang perempuan yang sama tengah mengandung seperti Ibunya Zulfa... saat itu Ibu Zulfa sangat marah luar biasa akan hal itu, dia sampai mengusir suaminya karena Ayah Zulfa mengaku kalau anak yang dikandung peremouan yang dibawanya adalah darah dagingnya... tapi, Ayah Zulfa tak mau pergi karena sebenarnya rumah yang ditempati mereka adalah atas nama Ayah Zulfa... saat itu Ibu Zulfa tidak bisa berbuat apa-apa ia hanya bisa pasrah karena jikalau ia pergi ia tidak tahu ia harus kemana... tiba saat untuk mereka melahirkan peremluan yang dibawa oleh Ayahnya Zulfa melahirkan dua minggu sebelum Ibu Zulfa melahirkan dan perempuan tersebut meninggal bersama dengan bayinya Tapi...." ucapan Teguh terhenti dengan tatapan mata menatap lurus padaku.

"Tapi apa...?"tanyaku penasaran.

"Ayah Zulfa berbohong pada Ibu Zulfa bayi perempuan tersebut tidak meninggal dia adalah..." ucapan Teguh kembali menggantung.

Tangisan Hujanku Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ