Chapter 11

44.1K 2.8K 27
                                    

Habis baca jangan lupa Vote sama Comment nya yups😉

🍂🍂🍂



2 minggu sudah setelah kejadian dimana Dini tahu tentang kehamilanku, dan selama 2 minggu itupula Dini selalu menjauhiku.

Sekarang aku benar-benar sendiri tidak mempunyai siapa-siapa lagi didunia ini, semua orang membenciku, tak ada satupun yang menyayangiku. Tapi aku harus tetap kuat untuk menjalani hidup ini demi anakku dan demi Mas Azzam.

Dan untuk Mas Azzam, selama 2 minggu ini dia sedikit berubah gak sedingin saat pertama kali kami menikah dulu. Perubahan kecil tapi menurutkan sangat besar si, ya seperti dia mau makan hasil masakanku juga sudah Allhamdulilah. Dan semoga dengan ini Mas Azzam akan berubah seutuhnya, dan bisa melihatku kalau aku ada, dan aku sangat mencintainya.

Cklek.

Suara pintu yang dibuka membuatku tersadar dari lamunanku. Aku melihat Mas Azzam keluar dari kamarnya dengan pakaian olah raganya.

"Mas mau lari pagi...?" Tanyaku saat Mas Azzam sudah dekat denganku.

Hari ini adalah hari libur, dimana Mas Azzam tidak masuk kantor. Dan jika hari libur seperti ini Mas Azzam selalu melakukan olah raga pagi ditaman komplek, disana sudah tersedia berbagai macam alat-alat penunjang olah raga.

"Kamu fikir saya sudah memakai pakaian seperti ini saya mau pergi dinner...?" Jawabnya balik nanya.

Aku terkekeh mendengar jawabannya. "Yakali Mas... hihi"

Mas Azzam diam lalu mengambil roti dan mengolesnya dengan selai kacang lalu memakannya. "Zulfa boleh ikut ya Mas...?" Pintaku.

Mas Azzam diam tak menjawab, matanya hanya fokus pada koran yang sedang ia baca. "Mmmmm... nanti biar Zulfa yang bawa minuman buat Mas, boleh ya Mas..." ucapku lagi, dan masih sama seperti tadi tak ada jawaban darinya.

Aku berlari kearah kamarku untuk mengganti pakaianku menjadi pakaian olah raga. Dan setelah menggantinya aku langsung keluar dan kembali menuju meja makan tapi.

"Mas Azzam kemana...? Ko sudah nggak ada sih, eh tapi ini minumnya masih ada..." ucapku yang melihat Mas Azzam yang sudah tidak ada dimeja makan tapi minumannya masih ada.

"Apa Mas Azzam nunggu diluar ya...?" Tanyaku pada diriku sendiri.

Tanpa fikir panjang lagi, aku langsung mengambil air minum milik Mas Azzam lalu berjalan setengah berlari keluar dari rumah. Dan benar saja ternyata Mas Azzam ada diluar.

"Lama..." ucapnya lalu pergi begitu saja dari hadapanku dengan berlari-lari kecil

"Maaf..." ucapku tak enak, lalu aku mengikuti langkah kaki Mas Azzam dari belakang tapi tidak dengan berlari karena, yah kalian tahu kan kalau aku tengah mengandung jadi mana mungkin aku lari.

"Asstagfirullah... aku kan lagi hamil, mana boleh aku lari..." ucapku sambil memegangi perut rataku.

'Aduh gimana ini' batinku. "Apa aku ngikutin Mas Azzam pake motor aja ya..." ucapku.

Dan tanpa pikir panjang lagi, aku langsung kembali kerumah untuk mengambil kunci motorku lalu setelahnya aku langsung mengendarai motor maticku untuk menginkuti Mas Azzam dari belakang.

Tangisan Hujanku Where stories live. Discover now