~42~

188K 11.5K 877
                                    

°°Kamu seperti mukjizat dari Tuhan. Saat kamu ada di sampingku, aku akan merasakan sebuah keajaiban.°°

***

"JADI LO YANG NYOLONG GITAR GUE?!"


Mefla menutup kedua kupingnya menggunakan kedua tangannya. Suara Aron yang macam toa itu sangat mengganggu pendengarannya. Bahkan semua orang yang ada di dalam ruangan itu.

"Diem! Lo kira ini hutan? Habitat lo itu?" Celetuk Putri.

Aron meringis pelan saat menyadari bahwa kini dia sedang berada di Rumah Sakit.

"Gue nggak nyolong!" Bantah Mefla.

"Lah terus kenapa gitar gue bisa sama lo?" Tanya Aron sarkas.

Mefla menggaruk tengkuknya yang tidak gatal lalu gadis itu menyengir, "Gue kan ke ruang musik. Mau izin ngambil gitar. Eh ga ada orang, yaudah gue ambil aja." Jelas Mefla dengan wajah polos.

"Itu namanya nyolong, bege!" Sewot Aron.

"Apaan sih?! Gue ga nyolong! Salah sendiri ruang musik ga ada orang! Jangan salahin gue dong!"

"Stress lo emang! Gue ke ruang musik kalo ada kepentingan kali! Lo kira gue ke sana tiap hari apa?"

"Pokoknya gue ga salah. Lo yang salah!"

Mereka berdua terus berdebat tanpa menyadari jika semua orang yang ada di ruangan rawat Billy menatap mereka dengan jengah.

"Pulang sana." Usir Billy.

Kini Aron menatap Billy dengan wajah seperti orang yang tersakiti, "Teganya kau usir aku, Bang!"

"Ga bisa diem banget sih lo, Ron." Ketus Sean. Laki-laki itu duduk di sofa bersama dengan Bela dan juga Revi.

"Bisa kok. Tapi ntar ya nunggu gue nikah sama Revi dulu." Ujar Aron sambil menatap Revi dengan senyuman lebarnya.

"Jadian sama lo aja dia ogah. Udah mikirin nikah aja lo." Ucap Sean yang membuat Aron seketika menghilangkan senyumnya.

"Lo kalo ngomong bener banget, Se. Revi mana mau sama bocah petakilan." Sambung Mefla sambil menahan tawanya melihat ekspresi Aron.

"Hina aja terus. Ddq ikhlas, Bang." Ucap Aron dengan wajah nelangsa.

"Alay banget sih lo. Perasaan dulu nggak separah ini." Ketus Sean.

"Sesungguhnya masalalu itu ada untuk dilupakan. Emang lo apa masalalu kok dikenang mulu. Kapan move on, Bro!" Celetuk Aron.

Skakmat

Sean segera mengambil tasnya. "Bil, gue pulang duluan."

"Elah lu. Gitu aja ngambek kayak cewek pms aja." Gurau Aron.

Sean mendegus kesal, "Gue pulang ya, Kak." Pamit Sean pada Bela. Laki-laki itu tak menghiraukan ucapan Aron barusan.

"Hati-hati ya, Se." Ucap Bela sambil tersenyum.

Sean hanya mengangguk.

"Gue duluan Rev, Mef."

Setelahnya laki-laki itu keluar dari ruangan Billy.

"Gue juga pulang deh. Udah malem." Ujar Revi yang sedari tadi hanya diam.

"Gue antarin yuk, Beb." Ucap Aron dengan genit.

My Cold Ketos✔ Where stories live. Discover now