~20~

208K 12.7K 577
                                    

°°Saat kamu sudah menganggapnya sebagai sahabat, saat itu pula bahagianya juga bahagiamu.°°

~●○●~

"Eh liat deh, kok di pantai rame banget ya?" Tanya Putri heran.

"Di pantai emang udah rame kali, kayak biasanya." Ujar Nela.

"Eh tapi tunggu, ini ramenya beda, ini kok gerombolan dari SMA kita semua." Sahut Mefla.

"Ada apaan ya?" Tanya Resta penasaran.

"Dari pada penasaran kayak gini mending kita ikut ke sana." Kata Revi sambil menarik tangan sahabat-sahabatnya.

Saat mereka hendak sampai di tempat yang ramai tersebut, tiba-tiba saja Resta berhenti karena secara mendadak bola di lempar ke arahnya. Dengan sigap Resta menangkap bola itu.

Gadis itu memperhatikan bola di tangannya. Di bola tersebut terdapat lipatan kertas yang menempel. Restapun mengambil kertas tersebut dan membacanya.

Lo Cantik.

Resta mengalihkan pandangannya pada seseorang yang melemparkan bola itu padanya.

Anak kecil. Yang melemparkannya anak kecil. Hal itu sukses membuatnya kaget juga heran.

Belum sempat tersadar dengan apa yang terjadi, tiba-tiba anak kecil yang berbeda dari yang tadi kembali melemparkan bola kepadanya. Dia menangkapnya.

Restapun melihat lipatan kertas lagi. Gadis itupun segera membuka dan membacanya.

Apapun tentang lo, gue selalu suka.

Resta mengerutkan dahinya, dia seperti mengenal tulisan ini.

"Ini apa si?" Tanya Resta pada dirinya sendiri.

Dia mengalihkan pandangannya, keempat sahabatnya sudah tidak ada di sampingnya lagi, tapi mereka sudah bergerombol dengan anak-anak Pelita Jaya lainnya. Resta sekarang berada di tengah-tengah mereka.

Dan bola ketiga tidak dilempar. Melainkan di tangan laki-laki yang selama ini mampu memporak porandakan hatinya.

"G-gefan?"

Gefan tersenyum lembut. Laki-laki itu berjalan mendekati Resta. Gefan menyerahkan sebuah bola pada Resta.

Resta mengenali bola itu, bahkan sangat mengenalinya.

"Ini bola kesukaan lo kan? Kok lo kasih ke gue?" Tanya Resta bingung.

"Ambil." Pinta Gefan masih tetap mempertahankan senyuman di wajahnya.

Resta menurut, gadis itu mengambil bola di tangan Gefan. Resta memperhatikan bola di tangannya. Kali ini tidak ada kertas lagi.

"Kok nggak ada tulisnya?" Tanya Resta pelan.

"Tulisannya ada di hati gue." Ucap Gefan.

"Hah?" Sungguh Resta tidak mengerti dengan apa yang dimaksud dengan Gefan.

"Lo tau nggak arti bola dalam hidup gue?" Tanya Gefan sambil menatap Resta.

My Cold Ketos✔ जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें