~30~

203K 13.1K 1.5K
                                    

°°Jangan meremehkan seseorang yang sedang memperjuangkan cintanya. Karena dia paling paham bagaimana rasanya sakit, patah ataupun tidak dihargai.°°

____________
____________________


"Kalian tau nggak besok hari apa?" Tanya Resta pada ketiga sahabatnya. Iya hanya tiga, karena Mefla sedang izin ke toilet.

"Hari Selasa." Jawab Putri.

Resta menepuk keningnya, "Iya gue juga tau besok hari selasa, tapi besok tuh ada apa gitu?" Ujar Resta dengan gemas.

"Emangnya ada apaan sih, Res?" Tanya Nela penasaran.

"Masa kalian lupa."

Revi terlihat sedang berfikir, "Em.. ultahnya si Mefla bukan sih?" Tanya Revi.

"Nah! Seratus buat lo, Rev!" Seru Resta.

"Oiya ya, besok kan tanggal 24. Gue kok baru nyadar." Gumam Nela.

"Ada yang punya ide nggak?" Tanya Resta.

"Nggak mungkin kan ya, tengah malem kita ke rumah Mefla. Hih Serem." Ucap Putri sambil bergidig ngeri.

"Penakut dasar." Cibir Revi.

"Gimana kalo kita nginep aja di rumah Mefla?" Usul Nela.

"Emang dibolehin sama nyokap bokap?" Tanya Revi.

"Bolehin ajalah, cuma di rumah Mefla ini." Ucap Resta menggampangkan.

"Lu dasar, mentang-mentang rumah si Gefan deketan sama rumah Mefa, mau modus ya lo?" Ujar Putri.

"Sembarangan aja kalo ngomong lo. Ngapain gue modus sama Gefan." Kesal Resta.

Putri terkekeh, "Iya juga, kan udah jadi pacar ya?" Canda Putri.

Pipi Resta memerah mendengar ucapan Putri barusan.

"Apaan sih, Put. Kita lagi bahas Mefla ya!" Ucap Resta kesal.

"Udah-udah. Jadinya gimana nih?" Tanya Nela.

"Kita nginep di rumah Mefla ajalah." Putus Revi.

Semuanya pun mengangguk setuju.

"REVI!"

Revi mengalihkan pandangannya. Lalu gadis itu berdecak kesal, "Badut Ancol ngapain sih?!"

Revi beranjak dari duduknya. Semua penghuni kantin menatap Revi dengan iri.

"Rev! Jangan pergi! Jangan tinggalin Babang Aron!" Seru Aron mendramalisir keadaan.

Revi memutar bola matanya malas, "Berisik lo! Minggir!"

"Bentar-bentar, lo kok jadi kayak orang gila gini, Ron?" Tanya Resta heran.

"Gue emang gila, lebih tepatnya tergila-gila sama sahabat lo." Ujar Aron sambil mengedip-ngedipkan sebelah matanya pada Revi.

Revi memasang wajah ingin muntah, "Alangkah lebih baiknya kita pergi dari Badut Ancol." Ujar Revi kalem.

"Sekarang lo udah punya panggilan sayang buat gue nih?" Goda Aron.

Revi menggretakkan giginya kesal, "Minggir lo! Mau balik ke kelas gue."

"Babang anter ya." Tawar Aron.

"Ogah! Udah sana pergi!" Usir Revi sambil mengibas-ngibaskan kedua tangannya.

"Pergi ke hatimu." Ujar Aron sambil ngakak sendiri.

My Cold Ketos✔ Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora