~40~

184K 11.5K 974
                                    

Bacanya sambil play video di atas ya!

Happy Reading!!!

***

°°Menangislah jika ingin menangis. Mungkin hanya itu yang dapat dilakukan saat kamu tidak tahu lagi harus berbuat apa.°°

~●●●~

"Billy mau apel nggak?"

"Atau mau anggur?"

"Mangga?"

"Jeruk?"

"Atau mau minum?"

"Ada yang sakit nggak?"

"Jantung lo masih dag dig dug kan?"

"Billy jawab ish!"

"Suara lo abis ya?"

"Lo mau-mph.."

Mefla melototkan matanya saat Billy membekap mulutnya dengan salah satu tangan besar milik Billy.

"Diem!" Desis Billy kesal. Telinga laki-laki itu benar-benar panas karena sedari tadi Mefla tak henti-hentinya mengeluarkan pertanyaan yang membuat dia bingung harus menjawab yang mana terlebih dahulu.

Mefla mengangguk dengan wajah kalemnya. Lalu gadis itu memberi kode agar Billy melepaskan telapak tangannya dari mulut Mefla.

Dengan segera Billy melepaskan tangannya dari mulut Mefla lalu laki-laki itu merebahkan tubuhnya di ranjang rumah sakit. Sudah dua hari dia di rawat di RS Permata Bunda.

"Bunda sama Kak Bela kemana?" Tanya Billy sambil menatap Mefla yang sedang sibuk mengupas kulit jeruk.

"Tadi pas lo tidur mereka izin pulang dulu. Abis itu mereka mau jemput Ayah lo di Bandara." Jelas Mefla tanpa menatap Billy. Gadis itu masih sibuk dengan jeruknya.

"Ayah gue pulang? Bukannya dia pulang lusa?" Gumam Billy.

"Dia khawatirlah sama anaknya." Celetuk Mefla yang tadi mendengar ucapan Billy.

Billy mengambil jeruk yang ada di tangan Mefla. Lalu mengupaskan kulit jeruk itu. Laki-laki itu benar-benar gemas dengan tingkah gadisnya yang sedari mengupas kulit jeruk tapi tidak selesai-selesai.

"Billy! Tadi gue tawarin jeruk nggak mau! Itu jeruknya kan mau gue makan." Sungut Mefla dengan kesal.

Billy hanya menatap gadis di depannya datar lalu melanjutkan kegiatannya mengupas kulit jeruk. Setelah selesai dia memberikan buah jeruk itu pada Mefla dan membuang kulitnya di tempat sampah yang ada di bawah ranjang.

"Ngupas gitu aja nggak bisa." Ketus Billy sambil menatap Mefla dengan tatapan mengejek.

Mefla tersenyum lebar lalu mengedipkan sebelah matanya pada Billy, "Romantis banget sih, Pacar."

Billy hanya mendegus geli lalu laki-laki itu mulai memejamkan matanya.

Melihat itu Mefla langsung panik, "Billy! Jangan tutup mata!" Seru Mefla dengan cemas. Jujur saja, saat ini Mefla benar-benar takut jika Billy menutup matanya. Meskipun laki-laki itu hanya ingin tidur sekalipun. Gadis itu selalu berpikiran buruk entah mengapa.

My Cold Ketos✔ Where stories live. Discover now