~24~

186K 12.7K 588
                                    

°°Kamu terluka karena cinta itu adalah hal yang wajar. Karena pada dasarnya tidak ada kebahagiaan yang didapatkan secara instan.°°


~●○●~

Billy mengalihkan pandangannya saat merasa ada seseorang yang memanggil dirinya.

Sedangkan gadis kecil yang baru saja memanggil Billy berlari menghampiri Billy.

Arsi langsung memeluk Billy. Ah bukan, gadis kecil itu memeluk kaki Billy. Mungkin karena tinggi badannya yang tidak mendukung wkwkwk:v

"Aci kangen." Ucap Arsi tanpa melepaskan pelukannya pada kaki Billy. Sedangkan Billy hanya terdiam kaku. Laki-laki itu bingung harus melakukan apa. Karena dia tau, dimana ada Arsi pasti ada Mefla. Karena tanpa sengaja Billy menangkap keberadaan Mefla yang tidak jauh darinya.

"Billy? Ini anak siapa?" Tanya Perempuan di samping Billy sambil membawa beberapa kantong plastik.

"Eh?"

Bela terkekeh pelan, "Hey adek kecil, nama kamu siapa?" Tanya Bela. Perempuan itu berjongkok untuk menyesuaikan tingginya dengan Arsi.

Arsi mendongak, gadis kecil itu menatap Bela polos, "Aci, Kak."

"Kakak ciapa?" Tanya Arsi.

"Nama Kakak, Bela. Kakaknya Kak Billy." Ucap Bela sambil tersenyum.

"Kamu ke sini sama siapa? Sendirian?" Tanya Bela.

Arsi menggelengkan kepalanya, "Aci cama Kak Mepa." Ucap Arsi sambil terus memegangi kaki Billy. Duh Bil, anak kecil aja nempel ya sama lo:v

"Mepa? Mepa itu siapa, Bil?" Tanya Bela pada Billy.

Billy menunduk memperhatikan Arsi yang menempel pada kakinya. Lalu laki-laki itu menggerakan dagunya ke arah Mefla.

Belapun mengalihkan pandangannya. Tatapan Bela bertemu dengan Mefla. Namun hanya sesaat karena Mefla langsung mengalihkan pandangannya.

"Dia siapa, Bil?" Tanya Bela bingung. Pasalnya Billy sangat jarang dekat dengan perempuan. Teman perempuan Billy yang Bela kenal hanya Selly. Sudah, hanya itu saja.

Billy menatap Mefla datar, meskipun gadis itu tidak menatapnya sedikitpun. Lalu laki-laki itu menghela nafas, "Dia yang gue ceritain kemarin." Gumam Billy pelan, tapi Bela masih bisa mendengarnya.

Bela tersenyum senang, "Oh jadi kamu adeknya Kakak itu ya?" Tanya Bela sambil menunjuk Mefla yang sedikit jauh dari jangkauanya.

Arsi mengangguk, "Aci ngapain ke sini malem-malem?" Tanya Bela mencoba mengakrabkan diri.

"Tadi Kakak ajak Aci belanja. Tapi tiba-tiba nggak jadi. Padahal Aci cama Kakak cudah mau campai. Kak Mepa aja nggak mau ke cini." Jelas Arsi dengan tampang polosnya. Gadis kecil itu juga sebenernya bingung dengan Kakaknya.

Bela berdiri, perempuan itu meninju pelan lengan Billy, "Ini pasti gara-gara ada kamu deh." Tebak Bela yang Billy benarkan dalam hati.

"Bil, mendingan kamu samperin Mefla deh." Ucap Bela.

"Untuk apa?" Ketus Billy.

My Cold Ketos✔ Where stories live. Discover now