~25~

204K 11.4K 208
                                    

°°Masalah mencintai lo itu urusan gue. Mau lo bales atau engga, itu hak lo.°°


~●●●~

Billy berjalan menuju kelasnya bersama dengan kedua sahabatnya. Laki-laki itu berjalan dengan wajah datar, seperti biasanya. Namun, tetap saja banyak siswi perempuan yang berteriak histeris saat mereka bertiga berjalan melewatinya. Pemandangan seperti itu sudah biasa terjadi di SMA Pelita Jaya. Alasannya yang paling utama adalah karena mereka bertiga memang begitu populer di sana. Billy yang menjadi Ketua Osis, Aron yang menjadi anggota band dan Sean yang begitu berprestasi dengan kemampuan menggambarnya.

"Se, apa gue setampan itu? Sampe mereka teriak-teriak kayak orang gila?" Tanya Aron narsis.

Sean memasang wajah ingin muntah, "Bil, lo punya kantong plastik nggak? Gue pingin muntah denger omongannya si tikus got!"

Billy hanya menatap kedua sahabatnya malas, "Berisik." Ketus Billy. Laki-laki itu berjalan mendahului Sean dan Aron.

Tiba-tiba saja Aron merangkul Sean, "Gue rasa ada something nih sama Ma Bro kita."

Sean melepaskan rangkulan Aron dengan kasar lalu laki-laki itu menjitak kepala Aron.

"Eh banci! Lo demen banget sih sama kepala gue!" Ucap Aron sambil memegangi kepalanya.

"Nggak usah sok akrab lo sama gue, dasar tikus got gila!" Ketus Sean lalu laki-laki itu berjalan cepat meninggalkan Aron.

"Hah.. sebenernya salah gue tuh apa sih? Kenapa mereka berdua seneng banget menganiaya gue? Lelah hayati mak." Keluh Aron dramatis.

Laki-laki itu melihat jam di pergelangan tangannya, "Masih ada lima belas menit lagi sebelum bel, daripada gue angkrem di kelas, mending gue gangguin si Revi dulu."

"Kau memang jenius Aron! Dan juga tampan tentunya." Pujinya pada dirinya sendiri lalu laki-laki setengah waras itu berjalan menuju kelas Revi sambil bersenandung pelan.

Setelah sampai di depan kelas Revi, Aron menyembulkan kepalanya untuk melihat apakah Revi sudah ada di kelas atau belum.

"Ngapain lo?!"

Suara itu membuat Aron hampir saja terjatuh karena saking kagetnya. Laki-laki itu memegangi dadanya, "BANG-STAGFIRULLAH REVI?!" Laki-laki itu hampir saja mengumpat. 'Ah, untung aja mulut gue bisa diajak kerja sama.' Pikir Aron.

"Ngapain lo di kelas gue?!" Tanya Revi tidak santai.

"Kangen sama lo. Lo nggak kangen sama gue?" Tanya Aron sambil mengedipkan sebelah matanya.

Revi bergidig ngeri melihat tingkah Aron, "Lo tuh kenapa jadi nggak waras gini?"

"Orang ganteng mah bebas, Rev." Ucap Aron pede sambil membenarkan kerah seragamnya. Dan kelakuan Aron itu membuat Revi ingin mengeluarkan isi perutnya saat itu juga. Sungguh menjijikan.

"Balik sana ke kelas lo!" Suruh Revi sambil mendorong Aron menjauh.

"Bentar, Rev. Ada yang perlu gue omongin sama lo." Ucap Aron dengan wajah serius.

My Cold Ketos✔ Where stories live. Discover now