2 kepergian

166 11 6
                                    

Kenapa saya harus di hadapkan pada 2 pilihan kepergian seperti ini?

~arya irsyah nugraha~

"Syah" panggil deby, arya hanya berdehem lalu melirik ke arah deby

"Gue ingin berbicara dengan serius ya, lo harus jawab dengan hati pikiran, akal dan kenyataan nya "

"Iyah? "

"Siapa yang lo cintai syah? " tanya deby

"Ya siapa lagi? Tidak ada wanita lain selain salsa deb" jawab arya sekena nya, sedangkan deby hanya tertawa kecil

"Gua ga bodoh syah, gua dan bagas kenal lo ga cuma 1 2 tahun, kami yakin sangat yakin youfa masih menguasa hati lo kan? "

Skak mat, arya benar benar bungkam, pandangan nya menatap lantai yang di tutupi oleh karpet tebal

"Syah ayolah besikap lelaki, pilih salah satunya jangan dengan egois lo cintai keduanya, dengan kaya gitu syah tanpa lo sadar lo nyakitin keduanya " kali ini bagas yang berbicara, arya masih saja tetap diam

"Gua bingung gas, deb bingung banget, oke gua ceritaiin, youfa bener bener kembali lagi, dia bukan lagi seorang arwah, dia kembali sebagai seorang manusia deby, gas, manusia "

Deby menatap bagas tak percaya

"Ga nyangka kan kalian berdua, apa lagi gua, mau tau ga kenapa gua nekad jadi seorang dokter selain karna amanah aisyah, profesi ini gua jadiin pelarian, pelarian dari youfa gas, supaya ga kepikiran, dan nyatanya profesi ini yang ngebuat gua semakin dekat dengan youfa " arya bercerita dengan nafas terkenan

"Maksudnya? " tanya deby

" dia kembali sebagai pasien gua deb, pasien yang gua tanganin, pasien yang isi kepala nya gua bedah, pasien yang setiap bulan nya akan selalu dekat dengan gua, bahkan setiap hari gua harus pura pura bego ga pernah kenal dia padahal, ya gua cinta sama dia iya gua cinta, kalian bisa bayangin gimana rasanya pura pura ga pernah kenal dengan orang yang kalian cintai " arya tertunduk, matanya mulai berkaca kaca, sedangkan deby dan bagas sekali kali saling tatap tak percaya

" dan gilanya kalian mau tau? Selama gua ngehindar dia lupa sama gua bener bener ga pernah inget gua siapa, dan saat menjelang operasi, maha suci allah, tuhan ngembaliin semua ingetan dia tentang gua deb, gas, dia manggil gua, dia minta gua kembali, lalu beberapa hari yang lalu dia minta gua ngejauh, lo bayangin, gua sama dia saling cinta, saling kenal, tapi gua sama dia harus terus pura pura ga kenal dan seakan akan ga pernah punya perasaan apa apa lagi" arya menutup wajah nya dengan kedua tanganya, bagas mengerti, dia bangkit mengambil posisi di samping arya tangan nya bergerak menepuk pundak arya berusaha menyalurkan kekuatan kepada sahabat nya ini

" kalau kalian nanya apakah gua cinta sama salsa, jawaban nya iya, gimana bisa gua ga cinta sama cewe sebaik dia, tapi" arya menggantungkan ucapan nya

"Tapi..? " tanya deby

"Gua ga pernah sampe kepikiran sama dia semacam gua kepikiran youfa, beda rasanya beda banget gua aja gak ngerti kenapa" jelasnya sembari memelankan suaranya, berusaha membuat suaranya tak di dengar oleh salsa,

Bodoh, kenyataan nya beda, lihat tubuh salsa perlahan meluruh ke lantai, dengan tangan memegangi dadanya yang sesak sedari tadi ia berdiri di belakang pintu kamar yang ia tempati tidak jauh dari ruang tamu mereka berbicara, ia menangis dengan sangat pilu, sekuat tenaga ia tahan isak tangis yang selalu ingin bersuara, ia peluk kaki nya ah mengenas kan

Perlahan ia tersadar, mulai menghapus air matanya, salsa bangkit, dia tidak bisa selalu seperti ini lemah karna cinta, tangan nya meraih Telepon seluler di atas nakas, dengan tangan yang bergetar ia cari nama kontak seseorang

Detik Datang Dan PergiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang