Hidup Baru

208 8 2
                                    

Aku seperti merindukan sesuatu, sesuatu yang tak dapat ku bawa pulang lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku seperti merindukan sesuatu, sesuatu yang tak dapat ku bawa pulang lagi.

~youfa syifah amalia~


❤️❤️❤️

Youfa menangis terisak di dalam mobil, Aufi yang baru saja masuk ke dalam mobil langsung mengerahkan seluruh tubuhnya untuk segera memeluk tubuh kaka nya ia cium berkali-kali puncak kepala kakanya

"knapa Aufi bohong sama kaka, knapa Aufi mengiyakan ketika kka beranggapan hanya tidur sebentar, dan kenyataan nya kakak koma kan bertahun tahun " ucapnya dngan isak tangis, Aufi terpejam hatinya ikut sakit mendengar suara parau itu

" kondisi kka belum pulih, kka ga bisa di kasih berita yang bikin kaka drop tolong ngerti, Aufi sayang sama kaka"

"kebohongan apa lagi yang kalian Tutupin dari saya? Apa lagi fi kebohongan apa lagi? " bentak nya sembari memukul dada bidang adik nya
Aufi kembali terpejam, meringis menyadari ia masih merahasiakan penyakit yang saat ini kaka nya idap, apa yang akan ia katakan?

***********************

4 tahun sudah berlalu

Seorang lelaki berjas putih tengah berjalan di lorong rumah sakit besar ini, sesekali ia menyapa pasien dan beberapa suster, ketampanan nya membuat ia dijuluki dokter tertampan dan termuda di rumah sakit ini, ia telah selesai menempuh pendidikan beberapa bulan lalu, dan sekarang ia benar benar telah berhasil menyandang gelar sebagai dokter, di umurnya yang ke 28 tahun ini ia telah berhasil di kategori kan sebagai dokter yang sukses dan sebagai pengusaha dan pembisnis yang sukses, ntah bagaimana cara dia membagi waktu untuk itu yang pasti sekarang dia adalah seorang yang sangat sukses, di umur yang ke 28 ini juga ia belum tertarik untuk menikah, ntah apa mungkin ia masih terhantui oleh kenangan masa lalu yang hampir membuatnya gila selama ini, iya dia adalah

Dr. Arya irsyah nugraha

Seorang pria yang berhasil menyandang gelar dokter ahli kanker otak, perjuangan nya tak sia sia ia bisa diandalkan sebagai dokter yang sangat berpotensi dan bertanggung jawab.

Sekarang ia tengah berjalan dengan jalan yang santai dan gagah melewati setiap lorong rumah sakit, kaca mata besar bertengger di hidung nya yang mancung, menambah ketampanan pria ini, tangan nya meraih knop pintu, ia mematung di depan pintu melihat 2 orang wanita yang saat ini tengah ada si ruangan nya

"mamah" ucapnya pelan, wanita yang di panggil mamah itu segera menengok dan berdiri menubruk tubuh putra tunggal nya ini

"yaallah syah mamah kangen bngt sama kamu kenapa bulan kemarin kamu ga pulang ke bekasi? "

Detik Datang Dan PergiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang