°05°

331 14 3
                                    

Fahri memutar bola matanya

"Iyah mah"

"Kamu ga bisa kaya ginih terus fahri, kamu ga bisa nyiksa diri kamu kaya ginih fahri, kamu harus makan, banyak yang harus kamu urus, kantor kamu usaha restroran kamu, fahri bangkit klw memang yufa jodoh kamu dia pasti bangun dan jadi istri kamu, fahri" ucap mamahnya penuh dengan kelembutan

"Mamah biarin fahri ngerasain hadirnya yufa disini mah, untuk saat ini biarin fahri dekat dengan ufa, mah tolong tinggalin fahri sama ufa" ucap fahri sembari menaruh tangan ufa di pipinya

"Yaudah" jawabnya kemudian pergi meninggalkan fahri

•••

"Kenapa cuma dia yang bisa liat aku" ucap ufa bingung

"Udah 3 hari ini aku luntang lantung ga jelas aku harus kemana?" Ucapnya bingung

"Mamah" ucapnya sambil bola matanya mengikuti mobil yang berjalan di depannya
Pernah terbesit untuk ia mengejar mobil itu tapi ia kembali teringat orang tuanya tidak dapat melihatnya

Ia duduk di trotoar jalan membenamkan wajahnya dilipatan tangannya,

(suara mobil berhenti) 
ia menengadahkan wajahnya terlihat di depannya mobil jeb berwarna hitam berhenti di depannya seorang lelaki turun dari mobil itu, laki laki kemarin pikirnya.

"Assalamualaikum" ucap laki laki itu

"Waalaikumsalam" ucap ufa bangkit

"Kamu ko di pinggir jalan gini? Mau kemana?" Tanya nya sedikit berteriak

" saya cuma lagi mau ketaman dekat kota , berhubung saya cape jadi saya istirahat dulu disini" ucap ufa bohong

"Yaudah saya anter yu,"
Ufa terlihat bingung

"Gapapa udah yu naik mobil saya" ucapnya sembari membukakan pintu untuk ufa, ufa masuk ke dalam mobil menatap kosong kedepan

Didalam mobil

"Kalau boleh tau nama kamu siapa?" Tanya laki laki itu

" ufa, youfa syifah amalia" jawabnya

"Mmm youfa ya," ufa hanya mengangguk kecil

"Saya irsya, arya irsyah nugraha "

Ufa hanya mengangguk kecil

Didalam mobil itu hening, tak ada pembicaraan sedikitpun, kemudian irsya memberanikan diri membuka pembicaraan

"Fa, sya" ucap mereka berbarengan

Ufa memalingkan wajahnya sambil terseyum, irsya menggaruk kepalanya gerogi

Baru kali ini gua dibikin grogi sama cewe -pikir nya dalam hati

"Ada apa sya"

"Udah kamu dulu kamu knapa"

"Yaudah deh saya dulu, mmm sya kamu bener bisa liat aku"

"Yaampun ufa kamu ini manusia bukan setan atau jin yg ga bisa dilihat kasat mata, kamu manusia jelas aku bisa liat kamu lah" ucap irsya sembari tertawa kecil

"Mmm gituh"

"Iyah, owh ia rumah kamu dimana? Perasaan setiap aku ngeliat kamu, kamu ada di pinggir jalan terus"

"Mmmm aku ga berani pulang"

"Kenapa?"

"Semenjak kejadian aku yang gagal nikah"

"Kalau boleh tau kamu knapa ga jadi nikah?"

Ufa hanya tertunduk tak berbicara sedikitpun

"Mm maaf ya aku nanyanya terlalu jauh" ucap irsya merasa tak enak hati

"Nih udah sampe" ucap irsyah turun dan membantu membukakan pintu mobil

"Terimakasih"

"Sama sama, mau dianter sampai sini aja?"

Ufa hanya mengangguk dan berjalan pergi

Irsya menyenderkan tubuhnya di depan mobil memandangi dan memperhatikan haura yang berjalan perlahan

Irsya menyeritkan alisnya

"Aneh, ko dia ga pake alas kaki, kelihatan selalu kebingungan gitu, kasian, ah mungkin dia depresi karna gagal nikah" ucapnya sembari menaiki mobil

Saat irsya ingin menaiki mobil ada seseorang yang memanggilnya

"Irsyaa irsya wooyyy" dari jauh seorang lelaki bertubuh kekar memanggilnya

Irsya menghela nafasnya

Laki laki itu berlari mendekati irsya

"Ada apa sie gas teriak teriak kaya tarjan"

"Lu gila?" Tanya bagas sembari

Detik Datang Dan PergiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang