Bertemu

158 9 0
                                    

Kewajiban seorang lelaki adalah melindungi perempuan, bukan menyakiti perempuan.

❤❤❤❤❤❤❤

Ia berlari dengan kencang tanpa peduli orang di sekitarnya... Hingga...

Brukkk

Seorang gadis yang masih duduk termenung di atas kursi roda dengan pandangan yang ntah kemana terlonjak kaget, pasalnya sekarang di depan nya tengah bersimpuh dengan tangan yang sudah menggenggam nya begitu erat, dada youfa bergemuru, bagaimana mungkin dia tidak kenal siapa yang di depan nya saat ini, wanita yang sedang terisak sangat hebat, mata youfa memanas ia tengadahkan kepala nya ke atas berusaha menahan air mata yang sudah hampir jatuh, tangan nya berjerak mengelus rambut hitam dan lebat wanita ini dengan penuh kasih sayang

"Beby bangun" ucap nya dengan suara bergetar, wanita yang di panggil beby ini mengangkat pandangan nya menatap orang yang hampir ia buat mati ini

Aufi yang baru  menyadari siapa itu langsung berusaha menarik kursi roda youfa berusaha menjauhkan nya dari beby, namun beby langsung saja menarik nya menahan agar youfa tak menjauh dari nya

"Fiii gua mohon kali ini aja gua pengen ngomong sama youfa kali ini aja please" pinta nya dengan isak tangis nya, youfa membuang pandangan nya bukan maksud tak sudi melihat beby tapi ia sudah tak kuat melihat sahabat nya sememilukan itu, sahabat? Iyah sahabat bahkan setelah perlakuan beby youfa masih menganggapnya sahabat

"Fi gapapa biarin kaka disini yah"

"Kak gimana kalau kejadian 5 tahun yang lalu terulang?? "

"Ga akan fi gua pastiin itu, kalau kejadian itu terulang lo bisa langsung bunuh gua saat ini juga" kata beby meyakin kan aufi, aufi menatap kakanya, youfa tersenyum

"Kalau ada apa apa kakak teriak aja teriak yang kenceng yah" youfa mengangguk kecil dan tersenyum, aufi menjauh dari youfa dan beby

Beby yang masih posisi yang sama di bawah langsung menggenggam tangan youfa sembari menatapnya penuh penyesalan

"Beby bangun ah jangan kaga gini"

"Pasti kamu kaya gini karna aku ya? Semua nya karna aku bukan?? Bagaimana mungkin aku bisa sebodoh itu fa, mengorban kan kamu hanya karna obsesi ku pada fahri, kalau saja aku tak melakukan itu kau pasti sudah sangat bahagia sekarang bukan, aku menyesal fa sangat menyesal, aku tau kejahatan aku ga bisa di maafin tapi lagi lagi aku bener bener minta maaf fa, aku tau aku salah, dan tuhan udah bales semuanya ke aku sampai saat ini, aku minta maaf " jelasnya dengan air mata yang tak mau henti, ia jatuhkan kepalanya di pangkuan youfa, youfa ikut menangis air matanya jatuh di atas kepala beby, lalu tangan nya perlahan mengusapnya dengan lembut, seraya ingin memberi tahu beby tanpa kata bahwa youfa sudah sangat memaafkan nya

"Seperti apa yang sudah aku bilang 4 tahun lalu, manusia tidak ada yang sempurna beb, semuanya punya salah, udah kewajiban manusia yang lain untuk memaafkan nya bukan, sudah jangan seperti ini, bangun beb, aku sudah memaafkan mu "

Tubuh beby bergetar menandakan ia begitu tulus melakukan ini

Dari kejauhan seorang lelaki tengah berusaha menghapus air mata nya yang sudah jatuh, ia palingkan mukanya ke lain arah berusaha tak lagi melihat kejadian menusuk hati ini

"Maaf"
hanya itu yang ia ucapkan dengan sangat pelan
Detik selanjutnya ia berlalu begitu saja

~~~

"Bagaimana mungkin fahri bisa memperlakukan kamu seburuk itu beb? " ucap youfa dengan kekesalan yang sudah sedari tadi ia tahan

Beby tertawa kecil lalu memutar tubuhnya yang tadinya menghadap youfa kini menghadap depan dengan pandangan yang ntah kemana

Detik Datang Dan PergiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang