"Kebetulan gue mau ke kampus juga, ada buku perpus yang mau gue balikkin. Ayo naik, nih pake dulu helmnya." Ali memberi helm kepada Syifa yang langsung diterima oleh gadis itu.

"Huh, thank you li!" Syifa dengan semangatnya menaiki motor Ali.

"Santai aja, kaya sama siapa aja."

Syifa hanya terkekeh mendengar Ali.

**

Meggy yang melihat Ali dan Syifa yang baru saja tiba di kampus merasakan nyeri di hatinya.

"Sakit." batin Meggy.

"Hey, Meg. Good morning plum!" ucap Amy dengan semangat yang tiba-tiba kini sudah ada di sebelah Meggy.

"Morning." jawab Meggy dengan lesu.

"Kenapa lo? Pagi-pagi udah lemes aja!"

Meggy hanya menggelengkan kepalanya tanpa mau menjawab perkataan Amy.

"Lo ngeliatin apa sih?" Amy penasaran dengan Meggy yang terus melihat ke arah parkiran hingga ia pun ikut melihat ke arah tersebut.

"Itu Syifa kan? Sama Ali?" tanya Amy polos.

"Omygod! Lo jealous ya, Meg?" ucap Amy sambil menutup mulutnya, ia baru tersadar mengapa sahabatnya ini pagi-pagi sudah lesu.

"Bacot lo ah! Udah ah, gue mau ke kelas!" Meggy melangkahkan kakinya cepat meninggalkan Amy yang mematung begitu saja.

**

"Emang yaa, kenyataannya ditikung sahabat sendiri itu lebih sakit dari apapun!"

Ucapan Meggy berhasil membuat Syifa menghentikan langkahnya saat ia ingin keluar kelas sebentar usai menaruh tasnya di dalam kelas.

"My, Meggy kenapa?" tanya Syifa pelan kepada Amy yang kini berada di sebelahnya.

Amy hanya bergidik tanda bahwa ia tidak ingin ikut campur.

"Kuy My, jalan-jalan dulu sebentar sebelum masuk, gue enek lama-lama disini!" ucap Meggy lagi yang diikuti dengan Amy yang berjalan di belakangnya.

"Eh tunggu-tunggu! Kalian kenapa sih?" Syifa mengernyitkan dahinya heran. Ia merasa ada yang tidak beres dengan ucapan Meggy barusan.

"Pura-pura bego? Atau pura-pura amnesia? Gue kira milikin Ka Rizky itu cukup buat lo, ternyata nggak!" Meggy berbicara di depan wajah Syifa.

"Eh jaga mulut lo ya, Meg! Maksud lo apa? Ooohhh, iya iya, gue baru inget, tadi pagi gue dianter Ali, jadi... bener lo kaya gini sama gue, gara-gara cemburu?" Syifa baru tersadar dengan perlakuan Meggy.

"Baru gitu doang udah cemburu! Gue tawarin anterin ke kampus, lo selalu nolak!" suara laki-laki di belakang Syifa kini membuat mereka menoleh ke arah sumber suara.

"A.. li?" ucap Meggy dengan gemetar.

"Li, mending lo jelasin deh nih sama Meggy. Gue mau beli makan dulu di kantin, laper!" Syifa menarik Amy yang sedari tadi terdiam untuk berjalan bersamanya ke kantin. Ia ingin memberi ruang untuk Ali dan Meggy berbicara.

**

"Syifa!" suara berat itu membuat Syifa menoleh ke belakang saat ia berjalan di lorong kampus, setelah ia melihat siapa yang memanggilnya, ia langsung berbalik dan melangkahkan kakinya dengan cepat.

"Syifa tunggu!" langkah Syifa terhenti ketika seseorang itu memegang tangannya.

"Apalagi sih kak? Ngapain kakak kesini?!" Syifa berusaha melepaskan tangannya dari genggaman orang tersebut.

Another Side - CompletedWhere stories live. Discover now