21. Regretted

4K 484 82
                                    

Aku sedang menunggu Mark di sebuah kedai kopi dekat rumah. Aku sudah menghubunginya dan ia mengajakku untuk bertemu disini. Baru lima menit aku duduk, ia sudah datang dengan coat panjang serta topi dan masker.


"Hai, udah lama?" tanyanya saat baru datang.

"Nggak kok," jawabku seadanya.

"Gimana kabarnya? Makin cantik aja," godanya.

Aku terkekeh pelan, tidak ada yang berubah darinya dan wajahnya juga masih sama seperti tiga tahun yang lalu. Walaupun tertutup masker, tapi aku masih dapat melihat dengan jelas baby face-nya.

"Makan apasih biar bisa awet muda gitu?" tanyaku, alih-alih menjawab.

"Makan nasi, sayur, ayam, mie, buah, es krim, kue,"

Aku tersentak, jawaban Mark mengingatkanku pada Jisung.


"Jisung gimana?" tanyaku memotong ucapannya.

Ia tersenyum menatapku, "Dia pengen banget ketemu sama kamu."

"Oh ya? Bukannya dia udah punya cewek lain?"

Ia malah tertawa, "Mau ketemu Jisung nggak?"

Aku berpikir sejenak, "Em.. boleh."

Ia bangkit dari tempat duduknya, "Ikut aku."



Aku mengikutinya yang keluar dari kedai kopi menuju mobil putih yang terparkir tak jauh dari kedai. Ia menyuruhku untuk masuk, dan tanpa basa-basi ia langsung mengemudikan mobilnya.

Ia mengemudi dengan halus, melewati jalan berliku dan mulai keluar dari perkotaan.




"Ini bukan jalan ke dorm kamu kan?" tanyaku.

"Bukan," jawabnya masih fokus menyetir.

"Emangnya Jisung udah nggak tinggal di dorm lagi?"

Ia menatapku sekilas, "Liat aja nanti."

Aku memilih diam, tak ingin memperpanjang percakapan ini. Sepertinya sia-sia bertanya kepada Mark Lee, ia seperti memberiku teka-teki dan aku harus memecahkannya sendiri.



"Udah sampe," ucapnya membuyarkan lamunanku.

Aku turun dari mobil Mark dan entah di daerah mana ini, yang jelas tempat ini sangat sepi hanya ada beberapa orang yang berlalu lalang disini.

Mark berjalan lebih dulu dan aku mengekorinya dari belakang, entah mengapa aku sangat takut ketika memasuki tempat ini ㅡterlihat menyeramkan.

"Kita mau kemana sih?" tanyaku pada Mark.

Ia berhenti, "Itu, Jisung," ucapnya alih-alih menjawab.

Mataku mengikuti arah telunjuk Mark, dan tubuhku mati rasa ketika melihat batu nisan yang bertuliskan nama Park Jisung disana.

Aku sempat blank beberapa saat, masih tak percaya dengan apa yang aku lihat saat ini. Aku tersentak ketika Mark menepuk pelan pundak ku.

Aku menatapnya berkaca-kaca, "Park Jisung? My Jisungie?" tanyaku tak percaya.

Ia mengangguk pelan, berusaha untuk menyembunyikan air matanya.

Aku terduduk di tanah, "Nggak mungkin."

Mark merangkulku dan mencoba menenangkanku.

"Aku mau pulang," pintaku padanya.

Ia mengangguk lalu menggandeng tanganku keluar dari area pemakaman.

Aku duduk di mobil Mark dengan tatapan kosong, nyawaku entah terbang kemana. Pikiranku terus saja melayang ke masa lalu, mengingat kenangan indah ku bersama Jisung.

Kenapa dia pergi secepat ini? Atau aku yang pergi terlalu lama?


"Stop," suruhku pada Mark.

Spontan Mark mengerem mendadak, "Ini kan belum sampe rumah kamu?"

"Aku turun disini aja, makasi ya," ucapku lalu turun dari mobil Mark.


Aku memasuki sebuah hutan yang tidak begitu lebat sendirian, aku terus berjalan hingga pemandangan indah danau mulai terlihat.

Aku duduk di tepi danau, tanganku meraba rumput di sebelahku yang agak tinggi. Aku sangat rindu disaat Jisung selalu ada disampingku kemanapun aku pergi. Kini aku sendirian, menyesali kepergianku selama ini.

Tempat ini tidak pernah berubah dari dulu, masih tetap sama seperti pertama kali aku kesini bersama Jisung.







Tidak.







Semuanya sudah berubah, buktinya Jisung tidak duduk di sampingku saat ini.

Tidak ada lagi yang akan menggodaku, menggenggam erat tanganku, melindungiku, membuatku tersipu maluㅡsungguh, aku sangat merindukan semua itu.

Tidak bisakah kami bertemu untuk yang terakhir kalinya?

-••-








Tbc...

Cepet update gara-gara banyak yang nyemangatin hehe💚
Oiya jangan lupa baca work aku yang baru ya, bobrok sih cuma buat seneng-seneng aja hehe.

Cepet update gara-gara banyak yang nyemangatin hehe💚Oiya jangan lupa baca work aku yang baru ya, bobrok sih cuma buat seneng-seneng aja hehe

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Jangan lupa vommentnya ya sayang-sayang acuu, thank you💚

Tender LoveDove le storie prendono vita. Scoprilo ora