10. Bruise

4.9K 591 85
                                    

"Kamu ngapain kesini?" Tanyaku ketika melihat Jisung sedang menutup pintu pagar rumahku.

Ia menghentikan langkahnya, "Loh? Jadi aku diusir nih?"

"Ah? Enggak, bukan gitu maksud aku" ucapku.

Ia melipat tangannya di depan dada, "Terus gimana?"

"Masuk aja dulu" ajakku.

Ia berjalan melewati ku lalu duduk di sofa ruang tamu.




Aku mengambil posisi duduk di sebelahnya, "Em.. kemarin aku liat kamu jatuh di panggung"

Ia terkejut, "Kamu nonton?"

"Iya, aku masih simpen videonya" jelasku.

"Sumpah? Mana? Coba aku pengen liat" serunya.

Aku mengambil ponsel yang ada di atas meja lalu memutar sebuah video.




Aku mengambil ponsel yang ada di atas meja lalu memutar sebuah video

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.




"Keras banget jatuhnya, memangnya nggak sakit?" Tanyaku.

Ia menatapku sendu, "Sakit banget lah huhu, pulang-pulang badanku remuk semua"

"Ngapain nggak istirahat sih?" Omelku.

Ia mengerucutkan bibirnya, "Kan kangen"

"Kan bisa video call"

"Nggak mau" ucapnya manja. "Maunya ketemu langsung"

"Yaudah, terserah"


Ia menyelipkan rambutku di belakang telinga, "Aku terlalu semangat baru jadian sama kamu, makanya sampe jatuh"



Ah, itu.



Aku menunduk malu sambil memainkan ujung rok yang kupakai.

"Yah, jangan nunduk lagi dong. Aku suka liat kamu ngomong sambil natap mata aku" ucapnya.

Apa-apaan ini?


"Sayang? Jangan nunduk terus dong"



Astaga, dia sudah gila!!



"Sayangnya Jisung? Liat sini dong"


Stop it Park Jisung!!



"Sayang??"

"Apa?!" Sautku lalu menatapnya dingin.

Iya terkejut, "Wow, jangan liat aku kayak gitu dong sayang"

"Tadi katanya aku harus liat kamu!!" ucapku kesal.

Ia tersenyum nakal, "Ternyata kamu bisa marah juga ya"

"Ihhh!!!" Aku memukul lengannya dengan keras-keras.

Tender LoveWo Geschichten leben. Entdecke jetzt