05. Surprised

5.8K 712 119
                                    

Sudah dua minggu berlalu sejak Jisung datang ke rumahku. Saat aku terbangun waktu itu, ia sudah tidak ada lagi di kamarku. Kata kak Jaehyun ia langsung pulang ketika kak Jaehyun datang, dan sejak hari itu aku tak pernah melihatnya lagi.




Kemana dia?




Apa dia marah padaku?





Tidak mungkin, untuk apa dia marah padaku? Mungkin dia sedang sibuk.





"Saejin-ah?!" Panggil kak Jaehyun dari ruang tamu.

Aku segera menghampirinya, "Kenapa kak?"

Kak Jaehyun menunjuk televisi, "Itu bukannyaㅡ"

Aku mengalihkan pandangan ke televisi, "Jisung?"

Aku kaget setengah mati melihat Jisung berada di televisi, jadi dia seorang idol? Kenapa ia tidak memberitahuku?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku kaget setengah mati melihat Jisung berada di televisi, jadi dia seorang idol? Kenapa ia tidak memberitahuku?




Tok tok tok





Suara ketukan pintu mengalihkan perhatian kami, aku segera membuka pintu dan mendapati Jisung sudah tersenyum manis ke arahku.

"Kamu?" ucapku spontan.

"Hai" sapanya sumringahㅡmasih memakai seragam sekolah.

"Eh, ada Jisung NCT disini" goda kak Jaehyun yang aku tak tau sejak kapan berdiri di belakangku.

Jisung membungkuk lalu tersenyum canggung pada kak Jaehyun.

"Kak? Boleh nggak, aku ngajak Saejin keluar?" Tanyanya.

"Boleh, asalkan kamu bawa pulang dia dengan selamat" ujar kak Jaehyun.

"Siap kak, kalo gitu kita pergi dulu ya kak" ucap Jisung lalu menggandeng tanganku menuju sepedanya yang terparkir di depan pagar rumahku.

Aku naik ke sepedanya dan tanpa menunggu lama, ia segera mengayuh sepeda dengan halus.





Kami sampai di tempat yang sudah tidak asing lagi buatku, yaitu danau yang kami kunjungi sekitar dua minggu yang lalu.


Kami duduk di pinggir danau dalam diam, sepertinya suasana canggung mulai menghampiri kami karena sudah lama tidak bertemu.




"Maaf ya, dua minggu terakhir ini aku nggak pernah main ke rumah kamu," ucapnya memecah keheningan.

"Gapapa" balasku. "Kenapa kamu nggak kasi tau aku?"

Ia mengerutkan dahinya, "Kasi tau apa?"

"Kamu, idol" ucapku sambil menunduk.

Ia tertawa sarkastik, "Aku kira itu nggak penting"

"Itu penting" ucapku datar.

"Buat apa?"

Tender LoveWhere stories live. Discover now