Tender Love

15. Happiness

"My Princess~"

"Bangun sayangku~"

"Yuhhu~"

"Heh, kebo!"

Suara Jisung samar-samar terdengar di telingaku.

Perlahan aku membuka mata dan mendapati Jisung sudah ada di hadapanku.

Aku menarik selimut sampai menutupi kepala, "Ngapain sih pagi-pagi kesini?"

Ia menarik selimutku, "Bangun dong, ibu dari calon anak-anakku."

"Kak Jaehyun!! Usir dia!!" teriakku.

"Yah, jangan panggil kak Jaehyun dong, ntar pantat aku dipukulin lagi," rengeknya.

Aku melirik jam weker yang ada di atas meja, "What?? Ini baru jam enam pagi, Jisung!!"

Ia menarik tanganku sampai aku duduk, "Ayo, aku cuma bisa sampe jam delapan."

Aku menguap, "Masih ngantuk"

"Hihi, kamu lucu ya kalo baru bangun."

Aku mendorong wajahnya dari hadapanku lalu berjalan ke kamar mandi.

"Aku tunggu di bawah ya!! Aku udah siapin baju kamu di atas kasur!!" teriaknya.

"Terserah!!" balasku dari dalam kamar mandi.

Heol, mau apa dia datang ke rumahku sepagi ini?

Aku mengambil baju yang disiapkannya di atas tempat tidur.

Seingatku, aku tidak punya dress putih selutut seperti ini.

Mungkin dia yang membelikannya untukku?

Entahlah.

Cklek

Aku membuka pintu kamar dan...

"Ayo tebak siapa?"

Jisung menutup mataku menggunakan telapak tangannya.

"Ng.. Jinyoung oppa,?" gurauku.

"What????" ucapnya kesal.

Aku meraih tangannya lalu berbalik menatapnya, "Yah, kirain beneran Jinyoung oppa."

Ia mengerucutkan bibirnya, "Aku mau pulang aja"

Ia hendak pergi, tapi dengan cepat aku memeluknya dari belakang.

"Jangan pergi, aku cuma bercanda kok," gumamku di punggungnya.

Ia berbalik lalu menatapku dengan mata beningnya, "Kamu cantik pake baju itu."

"Kamu yang beliin?" tanyaku.

Ia mengangguk, "Bagus kan?"

"Bagus, aku suka."

"Jeno hyung memang mantep kalo urusan cewek," gumamnya.

"Kenapa?" tanyaku memastikan.

"Bukan apa-apa," jawabnya cepat.

Aku menatapnya heran dan ia hanya tersenyum lalu mengeluarkan penutup mata dari saku celananya.