12. Appointment (2)

4K 539 5
                                    

"Kamu cemburu ya?" tanyaku.


"Nggak kok," elaknya.

"Makanya, besok-besok denger dulu penjelasan aku, baru boleh cemburu"

Ia menjewer telinganya sendiri, "Hehehe, maaf."

"Lagipula, Jinyoung oppa lebih ganteng daripada kamu," godaku.




"Apa?!!!" Teriaknya.





Sontak semua orang yang di dalam bus menoleh ke arah kami.


"Aduh, kamu ini bikin malu aja," bisikku pada Jisung.

Ia menyenggol pelan lenganku, "Gara-gara kamu sih."






Beruntung bus yang kami tumpangi segera berhenti di halte dekat rumahku, jadi kami tidak akan menjadi sorotan lagi di dalam bus.





"Kamu laper nggak? Mau makan dulu?" tanya Jisung setelah kami turun dari bus.

"Nggak usah," jawabku. "Mendung, nanti kamu kehujanan lagi dijalan."

"Duduk disana sebentar yuk?" ia menujuk sebuah bangku taman.

"Mau ngapain?" tanyaku.

Ia menatapku sayu, "Sebentar aja, ya?"

"Kamu keliatan capek banget, pulang aja ya?" usulku.

"Please," ia memelas.

"Yaudah, tapi sebentar aja ya?"

Ia mengangguk lalu menggandeng tanganku menuju bangku tersebut.








"Mau ngapain sih?" tanyaku setelah kami duduk.

"Pinjem hp kamu dong," ucapnya alih-alih menjawab pertanyaanku.



Aku merogoh saku celana lalu memberikan ponselku padanya.


Ia mengambil ponselku lalu memakaikan case Minions yang tadi ia beli pada ponselku.




"Sekarang, hp kita couplean," ucapnya senang.

Aku mengambil ponselku dari tangannya, "Wow, so cute"








Aku terkejut ketika ia tiba-tiba bersandar di bahuku.

"Kamu kenapa?" Tanyaku khawatir.

"Aku capek" jawabnya lemah.

Aku mengusap lembut kepalanya, "Kamu udah makan?"

Ia menggeleng pelan.




Astaga, harusnya aku mau ketika ia mengajakku makan tadi.






"Sebentar ya, aku beli makanan dulu" ucapku.

Ia memeluk lenganku, "Nggak usah, aku cuma perlu istirahat sebentar aja"

"Ng.. oke" balasku.



Hening beberapa saat, sebelum rintik hujan mulai turun membasahi jalanan.





"Jisungie?" panggilku.

"Hm?"

"Hujan, kamu nggak mau pulang?" tanyaku.

Ia menegakkan badan, "Ayo"



Aku menatapnya yang terlihat sangat lelah, "Udah mendingan?"

Ia tersenyum tipis, "Udah kok"

Aku membalas senyumnya, lalu ia menggandeng tanganku untuk pulang, sebelum hujan bertambah deras.








Tender LoveWhere stories live. Discover now