11. Appointment (1)

4.5K 554 31
                                    

Sesuai janjinya kemarin, hari ini Jisung mengajakku jalan-jalan. Aku tak tau ia mau mengajakku kemana, tapi saat ini kami sedang berada di halte bus, bukannya naik sepeda seperti biasa.



"Kita mau kemana sih?" tanyaku untuk kesekian kalinya.

Ia mencubit pelan pipiku, "Cerewet banget sih dari tadi"

Aku mengerucutkan bibir, "Kan cuma tanya"

"Liat aja nanti," ucapnya. "Eh, itu bisnya udah dateng"

Ia menggandeng tanganku memasuki bus lalu mencari tempat duduk paling belakang.




"Kamu udah nggak takut lagi kan aku ajak ke tempat yang rame gini?" Tanyanya memecah keheningan.

"Masih, sedikit" jawabku pelan.

Ia menarik pelan kepalaku sampai bertumpu di bahunya, "Nanti juga kamu terbiasa"

Aku menggenggam erat tangannya, "Makasi ya"

"Iya sayang" ucapnya.




"Kamu kok suka banget pake parfum bau peppermint?" tanyaku ketika bau peppermint menusuk hidungku.

"Kata Jeno hyung, bau peppermint itu bisa memikat para wanita," jawabnya.

Aku terkekeh pelan, "Kamu mau nyari cewek lagi?"

"Eh? Nggak kok, aku kan mau memikat hati kamu," godanya.

"Aku udah terpikat, besok ganti parfumnya"

"Ng.. masalahnya.. aku cuma punya itu aja hehe," ucapnya cengengesan.

"Katanya idol, masak punya parfum cuma satu?" ledekku.

"Irit sayang, untuk masa depan kita nanti"

Aku tertawa, "Pasti Jaemin hyung kamu itu kan yang ngajarin ngegombal?"

Ia terkejut, "Kok kamu tau?"

"Kamu nggak tau? Aku kan cenayang," ucapku sambil tertawa.

Ia mendengus kesal, "Terserah"




Aku mendongak menatapnya.

Ia mengerutkan dahi, "Ngapain liatin aku kayak gitu?"

"Kamu lagi sakit ya?" tanyaku.

Ia menggeleng, "Nggak kok"

"Jangan bohong" ucapku tajam.

"Aku cuma kurang tidur aja"


Aku menegakkan badan, "Kenapa nggak istirahat aja?"

Ia membelai lembut kepalaku, "Aku harus nepatin janji"

Aku tersenyum, "Yeoksi, Jisung Park"

Ia terkekeh pelan, "Ayo turun"





Ia menggandeng tanganku turun dari bus, lalu menyusuri jalan setapak sampai kami tiba di depan gedung besar.

"Mall?" tanyaku.

Ia mengangguk, "Ayo"

Kami masuk ke dalam mall yang ramai pengunjung.



"Jangan takut, aku disamping kamu" bisiknya.

Aku mengangguk pelan.





Kami menelusuri mall sampai tiba di arena bermain.

"Kamu mau boneka Teddy?" tanyanya.

"Mau!!" ucapku bersemangat.

Ia tersenyum lalu menggandeng tanganku ke arah mesin claw. Ia memasukkan koin dan mulai menjalankan capit di mesin itu.



Tender LoveWhere stories live. Discover now