Mereka langsung terkejut dan membelalakkan mata mereka tak percaya.

"Ro-Roa? Apa - apaan ini? Maksud lo?" Tanya Guanlin dan berusaha menghampiri Roa, namun todongan ujung senjata langsung mengenai dahi Guanlin, berhasil membuatnya diam tak berkutik.

"Diam lo. Gak usah nyari perhatian sama gue atau gue tarik pelatuknya." Kata Roa tenang. Dia kemudian tersenyum melihat wajah pucat pasi Guanlin.

"Hahh.. Kalian benar - benar bodoh. Mau aja ketipu sama gue. Hahahahahaha." Lanjut Roa lagi melihat para lelaki yang sekarang hanya bisa diam dengan wajah pucat pasi, tidak menyangka akan Roa yang bersikap seperti itu.

DOR!

Satu tembakan dilayangkan Bethany menuju Roa dan berhasil mengenai punggung Roa.

"ARGH!" teriak Roa kesakitan.

"UDAH KITA BILANG KAN? KALIAN MASIH GAK PERCAYA? INILAH BUKTINYA!" Teriak Bethany tiba - tiba, membuat mereka semua kembali shock.

"SIALAN LO! ARGHHHH!" Teriak Roa dan langsung mengambil senjata dan mengarahkannya ke Bethany.

Donghyun yang melihat Bethany dalam bahaya langsung melindunginya dengan menggendong cepat Bethany menuju ke balik salah satu batang pohon.

DOR!

Meleset. Tidak kena.

"ARGHH MATI KALIAN!" Teriak Roa sambil menembak dengan sembarang. Satu dari beberapa peluru yang dilayangkan Roa berhasil mengenai kaki Taeyong.

"Argh!"

"CARI TEMPAT BERLINDUNG!" Teriak Donghyun menyadarkan mereka yang masih berdiri seperti patung disana. Seolah terbangun, langsung saja, mereka semua berlari berpencar, berusaha bersembunyi dan mengeluarkan senjata mereka masing - masing.

Jungkook membopong Taeyong yang kakinya sudah mengeluarkan darah menuju ke balik batang pohon yang besar.

Jaehyun dan Jaemin pun langsung membantu ketiga gadis itu, diikuti oleh Daniel.

"Jaehyun! Bantuin gue!" Teriak Jaemin ke Jaehyun karena melihat Daniel yang udah berhasil membopong Ravelline. Jaehyun langsung membantu Tiffany dan Jaemin membantu Stephanie.

"MAU SEMBUNYI DIMANA KALIAN HAH?" Teriak Roa lagi.

DOR! DOR!

Langsung saja, Donghyun yang berada tepat di belakang Roa melayangkan beberapa peluru menuju Roa. Peluru berhasil mengenai kepalanya dan dia langsung terbaring lemas. Mata dan dahinya mengeluarkan cahaya putih yang bersinar terang dan tak lama dia langsung tidak sadarkan diri. Genangan darah meluncur dari kepala Roa.

Mereka semua yang melihatnya terbelalak, tidak percaya dengan apa yang terjadi.

Keadaan menjadi hening seketika. Melihat situasi sudah mulai aman, Jaehyun langsung mengendap - endap menuju Roa kemudian mengecek denyut nadinya.

"Gimana?" Tanya Tiffany ke Jaehyun.

Jaehyun hanya menggeleng sebagai jawaban atas pertanyaan Tiffany.

"Hati - hati, dia ada anak buah." Kata Tiffany ke Jaehyun dengan lemah dan Jaehyun langsung mengecek sekeliling.

Tidak ada orang sama sekali.

"Gak ada orang kok." Jawab Jaehyun.

'Loh? Kemana anak buahnya semua?'

Bethany kembali terisak di samping Donghyun, dan juga Stephanie yang terus menerus menyeka air mata bercampur darah di wajahnya. Tiffany yang tepat berada di sampingnya langsung berusaha menenangkan gadis itu.

Kondisi Stephanie, Ravelline, Tiffany dan Bethany masih sama. Dengan luka di sekujur tubuh dan luka cambukan, luka goresan di wajah yang menyebabkan darah mengotori seluruh wajah mereka. Belum lagi perut mereka yang masih kosong karena belum makan apapun selama beberapa hari.

Mereka sangat parah.

Sementara itu, di balik semak - semak lainnya, Guanlin, Jeno, Jungkook, dan Daniel duduk, masih dengan perasaan yang tidak bisa dideskripsikan.

Jaehyun langsung berjalan ke arah mereka berempat dan ikut duduk bersama mereka.

"Gue lihat semuanya. Gue sama Jaemin lihat Roa tersenyum sinis ke mereka berempat," kata Jaehyun sambil melihat keempat teman mereka disana dengan Donghyun dan Jaemin yang berusaha mengobati kaki Taeyong. "Gue dan Jaemin juga lihat dia ngeluarin pistol dari sakunya."

Mereka berempat langsung melihat Jaehyun.

"Jadi, kenapa lo gak kasi tau kami?" Tanya Daniel dengan nada frustasi.

"Percuma. Bahkan mereka berempat sudah jelasin semuanya, tapi kalian tetap gak percaya dan malah membentak dan kasar sama mereka. Apalagi kalau gue yang kasitau ke kalian, bisa - bisa gue ditonjok sama kalian." Timpal Jaehyun dengan nada kesal. Dia tertawa meremehkan pada akhir kalimatnya dan langsung beranjak ke arah Donghyun, meninggalkan keempat laki - laki itu yang sukses diam tak berkutik karena perkataan Jaehyun tadi.

==================================

To Be Continue

[✔] Abettor.Where stories live. Discover now