C21 Penyiksaan

13 2 5
                                    

###

Tempat ini, bisa dibilang rame tak rame. Badan penerbangan swasta yang berada di sebuah kota di Indonesia ini merupakan tujuan yang sering digunakan oleh turis-turis baik domestik dan mancanegara untuk menemukan transportasi udara. Tapi, bukan ini yang ku maksud.

Setiap kalian pasti tahu bahwa ada saja sudut 'gelap', bagian rahasia bawah tanah, disetiap kota. Nah, di sinilah aku berdiri. Di sudut 'gelap' bagian penerbangan itulah, aku berkedudukan cukup tinggi. Namaku M. Aresha Bintang, and you can call me STAR! Hmm, tapi karena pekerjaan sudut 'gelap' ini tidak terlalu ramai seperti penerbangan biasa, tidak ada pelaku kriminal, boss mafia, dan segala bentuk rahasia bawah tanah yang sedang menggunakan jasaku, makanya sekarang aku ngegame aja.

Kriiingg kriiingg

Siapa yang berani mengganggu waktu istirahatku anjay?! Em.. ya bukan jam istirahat juga sih, toh disini aku tidak punya jadwal waktu kerja tetap.

"Halo. Siapa yang berani mengganggu waktu ngegameku?"

"Eh, kebetulan yang jawab kamu. Kenapa? Nggak suka ya diganggu?" suara ini, tidak salah lagi, ini pasti makhluk itu. Aku akan segera jadi sibuk.

"Oh men, ditelpon kau, kok aku merasa bakal 'habis manis sepah dibuang' ya?"

"Setan! Betewe, gimana kabarmu? Masihkah laknat seperti biasa?"

"Itukan kau? Lupakan basa-basi, men, kau mau apa kali ini?"

"Penerbangan ke Jepang." nah kan, sudah kuduga.

"Biaya?"

"Ntar nongol sendiri di rekening lu."

"Oke, kapan?"

"Malam ini juga.."

Krik krik

"PALE LO! Kita butuh persiapan minimal setengah hari, kocak!"

"Buat itu jadi 10 menit. Nggak usah jemput, aku yang kesana."

"Terserah elu dah, kutil naga!" aku hanya bisa menghela nafas. Anak itu, mentang-mentang sepantaran denganku, jadi bisa seenaknya memerintahku? Haahh, terlibat dengan manusia itu lagi, mimpi apa aku semalam?

"Eh?! Berani kamu ya?! Betewe, kamu minta berapa?"

"Kaya' biasanya, lah. Oh, dan satu lagi.." aku memikirkan sesuatu

"Kenalin aku sama cewek yang alim, ya." aku tertawa, sekali-kali boleh lah nyusahin dia.

Seketika hening menghampiri..

"..Kalo jomblo ya terima nasib aja, nggak usah minta gue makcomblangin elu. Tapi ya gue usahain, deh."

"Makasih Amarai Wardana sayanggg.."

"Jijik, homo mati aja lu!"

Bip bip bip

"Wah, boss mau kemana, nih. Tumben pengen ke Jepang." batinku. setelah mengatur beberapa jadwal, aku memanggil karyawanku dan menjelaskan situasinya.

"Pokoknya, apapun caranya, klien minta penerbangan malam ini juga. Inget, ini klien penting. Sekali dia nggak puas.." aku membayangkan Amarai Wardana yang dulu "Hhhh, kalian nggak mungkin mau tahu, lah." sekali lagi, dosa apa aku dapet kerjaan dari dia? Lain kali, aku gak mau angkat telpon pas ngegame lagi!

"Ayo ayo ayo!" aku mulai menyuruh mereka untuk bergegas..

"Mungkin, kali ini pake heli khusus aja." batinku lagi

"Rai, aku akan buat kejutan untukmu."

###

"Luss! Lusss!" aku berlari mendekati Lussi yang sekarang ada di dapur

HUJAN DI MUSIM PANASWhere stories live. Discover now