C9 Tugas Sekolah

39 4 0
                                    

_***_

Kalau untuk menceritakan semuanya, perhari, dua penulis yang disebut 'bapak' ini sungguh, sungguh, sungguh tidak kuat. Kegoblokan Saka dan kenarsisan Rai sungguh di luar batas. Jadi, tanpa mengurangi rasa hormat pada para pembaca-

"Woy, gaya bahasamu terlalu kaku, pak." Saka dari tadi asik memakan keripik kentangnya sambil duduk diatas kasurnya. Rai dari tadi hanya duduk diam sambil membaca komiknya, ya, hari ini sudah hari Jumat, mereka libur karena sekolah mereka mengadakan studi banding bagi guru.

Yah, pekerjaan Fisika yang dimaksud Saka sudah selesai di sekolah. Butuh beberapa orang untuk menjinakkan, eh, mengadili, eh, mengawasinya. Sungguh, beberapa hari ini dia memang bekerja sambil diawasi beberapa orang guru dan Rai, tentunya. Nadya dan Lussi juga kadang menemuinya dan membawakan makanan. Keripik kentang itu salah satunya.

Pekerjaannya itu memang kadang dia lakukan disaat pelajaran, hanya ketika pelajaran Fisika, musik, dan seni budaya saja dia kembali untuk mengikutinya. Untunglah tidak terlalu parah. Yah, tapi tetap saja yang namanya Saka pasti begitu orangnya.

Lalu, pertanyaannya sekarang

Hari ini mereka mau ngapain?

"Wah, bapaknya nggak tau, ya? Mulai nanti sore mereka berempat, akan melakukan suatu hal."

Dan hal apakah itu? Apa mereka akan membuat mi instan terobosan terbaru?

Oho.. boleh juga tebakan bapak, tapi salah. Next!.. eh tunggu ini bukan kuis. Jadi, yang akan mereka berempat lakukan adalah suatu hal, yang sangat rahasia, begitu penting, dan pastinya begitu beresiko!!

Hah apa?! Apa mereka akan melakukan pembunuhan berencana? Kami penulis saling berdebat tentang rencana mereka.

"Sudah cukup! Dari tadi aku sudah mencoba bersabar mendengar percakapan aneh kalian yang entah sebenarnya siapa yang memulai sebelum ini selesai. Tapi bukannya selesai malah makin aneh. Kami ini mau kerja kelompok, tugas sekolah." Rai angkat bicara, sebenarnya sudah dari tadi dia terlihat menahan emosi. Sepertinya pengendalian emosinya agak buruk. Tapi kelihatannya masih ada yang ingin dia katakan, mari kita dengar.

"Tapi sepertinya pembunuhan berencana terdengar seru, kalian mau coba jadi targetnya?"

Eh?! Ini bahaya! Rai sudah mulai muncul sifat 'itunya', gara-gara kami, sih. Oke, demi keselamatan lebih baik kami undur diri, sampai jumpa!

***

Ya, hari ini kami memang akan mengerjakan suatu tugas secara berkelompok . kebetulan atau bagaimana, kelompokku beranggotakan 4 orang yaitu aku, Lussi, Saka dan Rai. Kerja kelompok pun diputuskan di rumah Rai, ini untuk pertama kali aku ke rumahnya, pertama kali aku ke rumah teman sekelas yang laki-laki. Pertama kali juga, aku tau.. Rai dan Saka tinggal serumah. Itu, mengejutkan untukku, banyak yang terpikir dan ingin kutanyakan. Tapi langsung kuhilangkan semua pertanyaan itu begitu melihat Rai memberi tatapan tak biasa yang lebih terkesan curiga plus mengancam padaku saat dia bilang dia tinggal bersama Saka.

Masalah selanjutnya, sampai sekarang kita belum mulai menulis. Masalah yang sudah pasti ketika membuat cerita adalah ide, kami mencoba mengatasinya dengan masing-masing memberikan ide lalu dipikirkan dan dipilih. Tapi..

"Ideku, Para peneliti sudah mengumumkan, gas X akan menimbulkan masalah di bumi ini, segala makhluk termasuk manusia terancam. Sudah banyak percobaan pembuatan penangkal, pembuatan larutan XY atas dasar teori Y lalu gas XZ atas dasar teori Z. Tapi semua itu malah memperburuk keadan hingga teori-" Itu ide Rai, langsung ku potong kalimatnya. Demi kesehatan otakku, keberanianku untuk memotong kalimat Rai muncul.

HUJAN DI MUSIM PANASWhere stories live. Discover now