42 -It's You-

20.2K 977 70
                                    

Gue nggak nyangka ternyata pelakunya selama ini ada di dekat kita

***

"Guys! Hari ini kita makan di pinggir kolam renang aja ya," ucap Valen.

"Kalau gitu gue sekalian renang aja!" ucap Kayla semangat.

"Semuanya aja gimana? Gue juga lagi pengen renang. Udah lama nggak olahraga," ucap Amora sambil merenggangkan otot-otot badannya.

"Ah iya-iya. Oh ya Len, bantuin cari baju renang gue di kamar yuk!" Camilla menarik paksa tangan Valen.

Valen menunjuk dua nampan yang berisi nasi goreng dan kentang goreng. "Mor, Kay bawa tuh semua makanannya ke kolam renang!"

Setelah sampai di kamar, Camilla langsung menutup dan mengunci pintu kamarnya. Hal itu membuat Valen bingung sekaligus takut. Valen mulai berpikir jika Camilla akan membunuhnya.

"Apaan lo kunci-kunci. Lo mau bunuh gue ya?! Sini gue nggak takut!" tantang Valen sambil mengambil tongkat baseball milik Camilla.

Camilla menepuk jidatnya. "Aduh Len! Siapa juga yang mau bunuh lo. Justru gue disini mau ngasih tau lo sesuatu."

"Sesuatu?" Valen mengerutkan dahinya.

Camilla mengambil laptopnya lalu menepuk tempat tidurnya menyuruh Valen duduk di sampingnya. "Sini!"

Valen melangkah ragu ke tempat tidur Camilla lalu duduk di sebelah Camilla.

"Ah gue tau! Kemarin lo nggak ke toilet tapi malah nyari rekaman cctv kan?" tebak Valen.

"Iya."

"Dapet dari mana lo rekaman ini?"

"Ih! udah liat aja Len jangan banyak tanya," Camilla menyodorkan laptopnya ke Valen.

Setelah video rekaman cctv itu selesai ia menggantinnya dengan rekaman vlog Danish dkk.

"Lo juga harus liat vlog ini," Camilla menekan tombol play.

"Ntar kalau udah diupload di youtube bakal gue tonton kok. Gue turun ya? Udah nggak mood nih," ucap Valen hendak turun dari tempat tidur Camilla.

Camilla buru-buru mencekal tangan Valen. "Nggak! Lo harus liat sekarang. Gue yakin Danish nggak bakal upload ini ke youtube."

"Kenapa?"

"Makanya lo liat dulu!"

Camilla mematikan laptopnya lau menatap Valen. "Sekarang lo tau kan?"

Valen mengangguk.

"Kenapa dari awal gue nggak curiga sama dia ya?" lirih Valen.

"Kalau gue nggak nemu vlog ini mungkin gue juga nggak akan pernah tau."

"Gue nggak nyangka ternyata dia pelakunya."

Camilla tersenyum. "Kayanya lo harus minta maaf ke Bianca deh. Kasihan dia dituduh-tuduh sama temen-temen."

"Pastinya," Valen ikut tersenyum.

FEIND [Completed]Where stories live. Discover now