23 -Move-

26.2K 1.2K 24
                                    

Lo bisa diem nggak? Diem aja di hati gue. Gak usah kemana-mana lagi.

***

Michael memarkirkan motornya asal di restoran yang tadi disebutkan Camilla. Dia segera masuk tanpa permisi saat mendapat sambutan dari pelayannya. Menoleh ke kanan dan ke kiri hanya untuk mencari keberadaan Kayla.

Nah! Mata Michael menemukan sosok perempuan kecil menunduk sedang dibentak-bentak oleh wanita dan pria paruh baya. Jujur, Michael tidak terlalu berani berurusan dengan orangtua. Namun Michael sangat iba melihat Kayla menangis begitu ia lihat lebih detail.

Michael dengan langkah ragu menghampiri Kayla yang masih sesenggukan. Langkah Michael ternyata disadari oleh Kayla. Kayla melirik sekilas dan tertegun melihat sneakers hitam yang ia hapal betul itu milik siapa.

Tepat. Michael datang pada saat yang tepat dan tidak tepat. Tepat karena Kayla sedang membutuhkan pundak untuk kesedihannya dan tidak tepat karena wanita yang diketahui Michael merupakan mama Kayla masih mengeluarkan kata-kata pedasnya saat Michael datang.

"Kamu it--"

"Cukup tan." ucap Michael tegas.

Semua yang berada di meja tersebut kaget ketika melihat cowok itu berkata tegas. Tak terkecuali Kayla.

"Siapa kamu? Berani-beraninya mencela perkataan saya! Perbuatan kamu sangat tidak sopan mengerti?!" bentak Asri, mama Kayla.

"Saya tahu, tapi tidak seharusnya Anda berkata seperti itu kepada anak Anda. Sedangkan anak Anda sendiri sudah menahan tangisannya." jawab Michael tetap tegas.

"Kamu itu! Bocah! Masih saja membantah! Lihat, dia saja tidak protes apapun ke saya!" ucapan Asri meninggi sambil menunjuk Kayla yang masih tersedu.

"Itu karena anak Anda menghormati Anda sebagai orangtua! Sedangkan Anda sendiri tidak menghargai Kayla sebagaimana orangtua lainnya memberlakukan anaknya!" bantah Michael lagi.

"Kamu itu--"

"Udah mah, kak, nggak malu ya berantem di kafe?" lerai Kayla terisak.

"Argh!" Asri berteriak kemudian mengambil tasnya asal dan pergi dari kafe tersebut. Diikuti keluarga Kayla yang lain.

Lalu Michael menarik Kayla untuk duduk di salah satu meja.

"Oke sekarang lo boleh cerita." Michael duduk dihadapan Kayla.

"Sebenernya gue mau pindah sekolah kak." ucap Kayla lirih.

"Pindah? AIHS kurang gimana? Pindahnya cuma sekitar Jakarta doang kan?" tanya Michael beruntun.

"Gue juga nggak tau. Tapi yang pasti pindahnya itu ke Bandung." jawab Kayla.

"Bandung ya? Lumayan jauh juga." Mike menimang-nimang ucapan Kayla. "Gue bakal bantu lo biar lo nggak pindah." lanjut Michael.

"Bantu? Gue rasa nggak perlu, yang ada cuma ngerepotin kakak aja."

"Jangan gitu dong Kay. Gimanapun caranya gue bakal nyari cara biar lo nggak jadi pindah!" ucap Michael pasti.

***

Valen melambaikan tangannya ke arah Darren yang sudah siap di mobilnya. "Makasih ya buat hari ini."

FEIND [Completed]Where stories live. Discover now