09 -Reality-

42.9K 1.9K 4
                                    

Mood gue bagus makannya makan gue banyak

***

Hari ini hari Senin mereka kembali ke realita sebelumnya yaitu bersekolah. Dengan langkah malas Amora, Valen, Camilla dan Kayla menyusuri koridor-koridor kelas yang sudah ramai. Ada yang menggosip, membaca buku, bermain bola sampai membuat vlog.

Setelah sampai ke kelas, mereka disambut hangat oleh teman-temannya. Terutama Amora.

"Hai guys!" Sapa Kayla.

Ada yang membalas, ada yang diem, ada juga yang melirik sinis ke arah Kayla karena dianggap sok kenal sok dekat.

"Diem woy! gue mau bacain pengumuman!" ucap Danish si ketua kelas yang baru saja datang dari ruang guru. Danish memegang dahinya frustasi karena semua tak kunjung diam. Lalu tiba-tiba ia menggebrak meja yang membuat kelas yang awalnya sangat berisik tiba-tiba menjadi hening.

"Gila lo Nish kalo gue jatuh gimana?" teriak Fauzan yang sedang memasang foto pahlawan dan berdiri di atas kursi.

"Bodo amat, yang penting gue mau ngasih tau kalian kalo guru-guru pada rapat dan kita bebas ngapain aja tapi nggak boleh keluar sekolah"

"Yeay!" semua bersorak.

"Guys, ke kantin yuk gue laper!" ajak Valen.

"Masa kalian pada laper sih?" jawab Camilla polos.

Kayla langsung menaruh novel yang ia baca di meja, "Jelas kita kelaperan lah, kan tadi makanannya masuk perut lu semua,"

Camilla pun hanya tersenyum tanpa dosa.

"Yaudah yuk!"

Sesampainya disana kantin cukup ramai. Untung saja masih ada beberapa meja yang kosong walaupun di pojok kantin.

"Iiih di pojok, panas deh!" gerutu Kayla sambil kipas-kipas dengan kipas yang dibawanya dari kelas.

"Kalian mau pesen apa? Gue pesenin, sama Valen tapi," ucap Camilla sembari melirik Valen yang sedang memilih-milih sambal yang ada di atas meja.

"Lah kok gue?"

"Soto minumnya es teh!" jawab Kayla.

"Sate, ayam kremes, bakso minumnya es jeruk!" jawab Amora.

Kayla melotot, "Anjir, tumben Mor makan banyak?!"

"Lagi pengen aja," jawab Amora sambil mengambil tisu dari sakunya.

"Ayo Val cepetan, keburu ayam bakar pak Maman habis!" Camilla menarik tangan Valen.

"Aduduh iya, iya," Valen mengalah dan mengikuti Camilla ke kedai pak Maman.

Kedai pak Maman cukup ramai karena baru saja dibuka. Valen dan Camilla pun sampai ikut desak-desakan dengan rombongan anak kelas 12 yang rupanya baru keluar dari kelas.

"Cam lengan gue ketumpahan saus kecap ih!" gerutu Valen sambil mengelap seragamnya.

"Nih ada air bekas kobokan coba celupin tisu," Camilla menondongkan air bekas kobokan dari meja pak Maman.

"Gila aja lo, tambah kotor lah!" protes Valen.

"Dih sok higenis lo biasanya juga ngelap ingus pake seragam," sindir Camilla.

FEIND [Completed]Where stories live. Discover now