29 -Visit (1)-

21.2K 1K 2
                                    

Susulin tuh temen kalian yang gajelas. Sok dingin banget, dia pikir keren apa

***

Hari ini yang kaga masuk siapa?" teriak Danish di depan kelas sambil mengangkat buku absen.

"Si Fauzan tuh masih di RS kan. Temen sendiri nggak inget." sahut Bianca.

"Ho oh sama doinya, si Jisel, juga nggak masuk." tambah Rani.

"Jangan-jangan lagi pacaran di rumah sakit tuh?" goda Raden.

"Eh iya bener!" jawab Bianca menyetujui.

Valen langsung menoleh ke Kayla dan yang lainnya sambil berkata, "gimana kalau pulang sekolah ini kita jenguk Ojan?"

"Iya ya? Daripada di basecamp bored banget." balas Camilla.

"Yaudah ntar pulang sekolah kita langsung cabut kesana." jawab Amora yang masih terfokus dengan catatan matematikanya.

"Eh tapi..." ucap Kayla terpotong.

"Mampir ke minimarket depan sekolah dulu ya. Mau beli tisu sekalian oleh-oleh buat Ojan." lanjut Kayla.

***

"Aduh ini kita bego atau gimana sih?. Kita kan nggak tau kamarnya si Ojan yang mana." runtuk Valen kesal.

"Nah seharusnya tadi kita bareng aja sama Danish dkk." sahut Camilla.

"Tau tuh si Kayla pake acara beli tisu segala." Valen mengerucutkan bibirnya kesal.

Kayla mengerutkan dahinya. "Kok gue sih?! Kalau nggak mampir dulu kita juga nggak dapet nih buah-buahan buat oleh-oleh."

Mereka sudah berdiri ber jam-jam di depan meja informasi. Mereka juga sudah menanyakan keberadaan kamar pasien bernama 'fauzan' namun hasilnya nihil.

"Sus, masa bener-bener nggak ada sih pasien yang namanya Fauzan. Jelas-jelas waktu itu temen saya dibawanya kesini loh!" ucap Camilla kepada salah satu suster disitu.

"Nggak ada mbak." jawab salah satu suster.

"Ah coba cek lagi deh sus. Tadi susternya nggak teliti nyarinya." Camilla tetap ngeyel.

Suster itu mengetikan nama 'fauzan' di komputernya lalu menghela napas sejenak. "Tetep nggak ada mbak. Mungkin di daftarkan pakai nama lain." jawab suster itu dengan menahan kekesalannya kepada Camilla.

Amora memasukan kembali handphonenya yang sedari tadi ia pegang untuk menelefon teman-temannya. "Bener-bener ya mereka. Satu telfon dari gue pun nggak ada yang di angkat."

Valen menoleh ke arah Amora yang masih berdiri di samping meja informasi, sedangkan dirinya, Camilla dan Kayla sudah duduk di kursi tunggu. "Udah Mor nggak usah di telfon lagi. Kalau mau pulang pasti mereka juga lewat sini."

Amora mengangguk lalu duduk di sebelah Camilla.

"Hai."

Suara itu,
Kayak suara nya Michael. Apa jangan-jangan geng nya Morel ada disini? Tapi ngapain?

"Oh hai!" sapa Camilla ramah

FEIND [Completed]Where stories live. Discover now