11 -Desperate-

35.4K 1.7K 2
                                    

Lo jangan langsung desperate gitu. Gue yakin mereka pasti maafin lo.

***

Seperti biasa Amora, Valen, Camilla dan Kayla makan malam bersama di meja makan, bedanya kali ini tanpa obrolan sama sekali. Amora yang selesai makan paling dulu langsung beranjak dan menonton film di TV.

"Cam habis makan nonton Black Panther yuk!" ajak Valen.

"Dwimana?" tanya Camilla dengan mulut penuh makanan.

"Ya di TV lah tuh si Amora baru nyari filmnya" jawab Valen sambil membereskan piring bekas makannya. Camilla hanya menganggukan kepalanya setuju.

Setelah selesai makan Camilla langsung berlari ke sofa bergabung bersama Amora dan Valen yang sudah asyik menonton film. Kayla yang masih duduk di meja makan hanya bisa menatap keasyikan ketiga sahabatnya yang sedang menonton film. Dirinya masih merasa bersalah soal kejadian tadi sore, setelah sampai basecamp pun ia belum berbicara sekalipun, ada yang mengajaknya berbicarapun tidak.

Akhirnya, Kayla mencoba mendekati ketiga sahabatnya yang asyik membicarakan aksi lucu si tokoh yang ada di dalam film.

"Pada ngapain sih?" tanya Kayla sembari duduk di sofa yang tersisa.

Valen yang tak tega melihat Kayla diabaikan langsung menatap Kayla sinis lalu berkata, "Lo nggak liat kita lagi nonton film?" ucap Valen sarkastik.

"Ooh, segitu serunya ya sampe gue nggak dianggep?" tanya Kayla miris.

"Hm." jawab Valen malas.

Kayla menatap teman-temannya miris. Dia baru sekali ini dikacangin. Itupun karena kesalahan fatalnya yang berani membohongi ketiga temannya. Dia sudah kapok berbohong, dia berjanji tidak akan melakukan hal yang sama di kemudian hari.

"Kalian masih marah sama gue?" tanya Kayla lagi.

Tidak ada jawaban.

"Maafin gue, ya. gue akuin ini kesalahan terbesar gue karena kita nggak boleh sekalipun berbohong." aku Kayla sedih.

"Nggak segampang itu!" balas Amora sarkas.

***

Di pagi hari, Valen beserta teman-temannya sudah berangkat terlebih dahulu meninggalkan Kayla. Ketika bangun, Kayla melihat keadaan basecamp sudah sepi. Dia bangun telat. Alhasil dia hanya mandi tanpa sarapan.

"Gue harus gimana biar kalian nggak marah lagi sama gue?" Kayla menatap ubin itu sendu.

Hidupnya seperti tidak bergairah lagi. Dulu, saat keluarga nya mengacuhkan nya, dia masih punya ketiga sahabat yang selalu setia menemani, menghibur, dan melindunginya.

Flashback on.

"Dasar anak nggak berguna! bisanya cuma nyusahin orang tua aja. Kamu itu sadar nggak udah malu-maluin keluarga ini!" bentak Asri kepada anak semata wayang nya itu.

"M-maaf ma.." Kayla meraung bersimpuh memeluk kaki Asri.

"Bangun, Kay! Lo nggak salah! Lo nggak berhak minta maaf sama mama lo." Valen memandang Asri tajam, "Lo kaya gini karena orang tua lo yang nggak bisa ngurusin anaknya" sambung Valen melirik Asri sinis.

Asri yang dihina seperti itu tidak terima dan langsung pergi dari hadapan Kayla dan Valen. Saat itu mereka masih berumur 14 tahun, kisaran 3 SMP.

"Makasih, Len. Lo selalu ada buat gue. Makasih udah jadi sahabat terbaik gue." ujar Kayla sendu di dalam pelukan Valen.

"Tenang, Kay. Gue selalu ada buat lo. Apapun yang terjadi, gue selalu ada di sisi lo." balas Valen mengusap-usap punggung Kayla.

FEIND [Completed]Where stories live. Discover now