'Lucu juga'

***

Sekarang Lena sudah berada di kelas nya setelah bertanya dari ruang kepala sekolah, ia sangat senang sekali bisa sekolah di sekolahan sebesar ini. Mungkin hanya orang-orang dengan keluarga berduit yang bisa sekolah disini.

"Hai selamat pagi! Nama saya Lena, Saylena Arganta Maymac. Panggilannya Lena aja," perempuan dengan bando pink itu tersenyum manis membuat siapa saja terpikat saat melihatnya. Bahkan kini kaum adam sudah banyak yang bersorak dengan sesekali ada yang melemparkan godaan recehnya.

"Lena udah punya pacar belum?" Tanya salah satu murid yang duduk di pojok belakang.

"Belum," jawab Lena polos.

"Wihh berarti kalau gua jadi pacar dia sama aja gua cinta pertamanya." Teriak salah satu murid. Membuat semua murid menyorakinya heboh.

"Reno diam!" tegur Bu Hera, membuat orang yang bernama reno itu langsung bungkam.

"Sekarang Lena duduk disana, di bangku yang kosong samping Yuka. Yuka angkat tanganmu!" Perintah Bu Hera.

Orang yang bernama Yuka mengangkat tangannya. Lena pun menghampiri kursi disamping Yuka.

"Hai Yuka!" Sapa Lena ramah.

"Hai juga Lena," balas Yuka.

Lena menduduki kursinya dan kini ia menatap guru yang tengah menerangkan sebuah materi di depan.

"Lena anterin gue ke toilet, kebelet gue." Yuka bangkit dari kursinya. Ia menarik tangan Lena untuk izin ke toilet, sebelum itu mereka meminta ijin terlebih dahulu kepada Bu Hera.

"Yaudah tapi jangan lama-lama." itu pesan yang disampaikan Bu Hera sebelum mereka ke toilet.

Sesampainya di depan pintu toilet, Yuka bergegas masuk sedangkan Lena memilih untuk diam di depan pintu. Matanya melirik ke kanan dan ke kiri hingga matanya tak senghaja melihat seseorang yang tadi pagi ia lihat di kantin.

Orang itu menatap Lena dengan alis terangkat, Lena hanya membalas dengan senyum simpulnya. Tak ingin berlama-lama orang itu berjalan kearahnya dan berlalu melewatinya, tetapi ada sesuatu yang jatuh dari entah darimana.

"Kak!" panggil Lena takut-takut.

Laki-laki itu berhenti dan berbalik badan, sebelah alis matanya terangkat seilah berkata. Ada-apa?-gua-lagi-sibuk?

Lena meringis kala tatapan itu menajam, lalu ia kembali mendongkak dan melihat laki-laki itu dengan tersenyum. Ia mengangkat tangan kanannya yang memegang sebuah kalung dengan nama 'ALBERIC'.

Ya! Lelaki itu Alberic Kevano Darmantara. Atau yang juga sering dipanggil Eric. Ia menatap kalungnya lalu merebutnya. Seperti ia tidak mengijinkan orang lain menyentuh kalung miliknya itu.

"Kalau itu benda berharga tolong dijaga kak, kalau hilang nanti kakak sendiri yang nyesal," ucapan itu membuat Eric terdiam, tak lama kemudian Yuka datang dan menatap kaget kearah Eric.

Dengan cepat Yuka menarik tangan Lena dan meninggalkannya yang masih terdiam. 'Seperti gue yang gak pernah ngejaga dia, hingga dia lari dan berpaling dari gue,' batinnya.

🌸🌸🌸

"Ric! Anak Asgarda nantangin kita!" Teriak Mike, salah satu anak geng Ragonda. Eric masih bersantai menghisap rokoknya, setelah ia berhasil keluar dari ruang Bk dan bertemu entah siapa perempuan itu, yang berhasil membuatnya terdiam.

ALBERICWhere stories live. Discover now