SAYLENA ARGANTA MAYMAC

Start from the beginning
                                    

"Mata kayak pengen dicolok aja mbak! Lena colok nih pake garpu kesayangan Lena." gumamnya tetapi masih terdengar oleh Barca. Barca tersenyum kecil.

"Makan dulu yuk! Habis itu makan es cream," ajak Barca.

Lena mengangguk antusias. Lena dengan cepat menemukan sebuah tempat makan yang menyajikan berbagai makanan dengan kue yang dibentuk-bentuk.

"Abang Lena mau itu!" Lena menarik tangan abangnya seperti anak kecil.

Barca menuruti kemauan adiknya. Lena memilih duduk berdampingan dengan Barca agar lebih mudah untuk mengambil jatah makanan Barca.

Seorang pelayan menghampiri mereka berdua. Pelayan itu menatap Barca seperti tatapan memuja. "Anda mau pesan apa?" Tanya'nya.

"Kue bentuk telletubis, jangan lupa kue yang mirip Poo harus lebih besar biar kenyang. Minumnya pengen susu strawberry," Lena melirik abangnya. "Kalau abang?"

"Kue bentuk mukanya si upin aja, minumnya yogurt strawberry," Barca mengedipkan matanya ke arah sang pelayan. Membuat pelayang itu salting.

"Tunggu pesanannya datang ya!" Pelayan itu kembali kebelakang dengan senyuman yang tertahan.

Lena memukul bahu abangnya pelan. Membuat Barca mengaduh. "Kenapa?" Tanya Barca dengan senyum yang membuat para pengunjung berteriak histeris.

'Siapa sih cowok itu. Emesh ih!'

'Jodoh gua ada disini!'

'Dulu emaknya ngidam apa ya? Omaygat'

'Itu pacarnya?'

'B aja sih pacarnya masih mending gua'

'Jadian yuk!'

'Lena adiknya woi!" batin Lena dalam hati.

Itulah pekikan yang berasal dari para pegunjung wanita yang melihatnya.

Lena memeluk tangan Barca semakin erat, ia menyandarkan kepalanya ke bahu Barca membuat para kaum hawa iri melihatnya. "Jangan genit bang!" Tegur Lena.

"Gak apa-apa kali orang abang masih jombelo," Barca merangkul bahu Lena.

"Tau ah!"

Tak lama pesanan pun datang. Lena segera melepaskan rangkulannya dan rangkulan Barca. "Makan dulu!" Lena mengambil sendok, lalu memakannya dengan lahap.

"Ini kuenya lucu, Lena pengen bawa pulang,"
Lena menatap kuenya dengan mata berbinar, lalu ia pun kembali melanjutkan makannya, sedangkan Barca sedaritadi ia memperhatikan wajah polos adiknya.

Kue Lena pun habis dilahap olehnya. Ia melirik milik Barca yang masih utuh. Barca yang seakan mengerti arti tatapan itu menjauhkan kue miliknya.

Lena pun mencebikan bibirnya. "Abang kan ganteng, pinter, baik, suka traktir'an sama Lena, rajin menabung, suka bantu mama, disukai banyak gu__"

"Ambil aja!" Potong Barca seraya menyerahkan kue miliknya yang masih utuh.

"Makasih abang kesayangan Lena." Dengan sigap Lena menghabiskan makanan milik Barca membuat sang pemilik kue tersenyum memandangnya.

🐛🐛🐛

"Sekarang kemana lagi?" Tanya Barca berkeliling mall seraya merangkul Lena.

"Toko jepit rambut, Lena mau beli jepit rambut gambar kucing warna pink ada bling-blingnya." Lena loncat-loncat membuat semua pengunjung menatapnya aneh. Barca hanya tersenyum melihat kelakuan adiknya ini, apakah adiknya ini mempunyai kelainan mental? Oh itu tidak mungkin, walaupun sering bikin orang malu, otak Lena tidak perlu dihiraukan lagi dia ermasuk anak yang cerdas, namun ia lemah dalam pelajaran bahasa asing.

"Yaudah yuk, tuh di depan ada tokonya," Barca merangkul kembali Lena yang tadi sempat terlepas.

Lena menganggukan kepalanya. "AYOK!"

Lena memilih berbagai jepit rambit dengan aksen yang berbeda-beda. Ia mengambil jepit rambut yang tadi diinginkannya dan beberapa macam bando pita bewarna terang.

"Bando buat apa?" Tanya Barca. "Bukannya tadi cuman mau beli jepit rambut kucing?"

"Bando buat lusa sekolah. Gak apa-apa kan?"

"Gak apa-apa kok." Senyum Barca. 'Tapi dompet gua dek yang kenapa-napa' lanjutnya di dalam hati.

"Udah?" Tanya Barca.

Lena mengangguk mantap.

"Yuk pulang," Barca dan Lena pun akhirnya pulang dengan dompet Barca yang telah kosong melongpong.

Jika kebahagiaan kita berada di senyuman orang yang berarti bagi kita, maka bahagiakanlah dia dengan ketulusanmu memberinya. Jangan membuatnya kecewa, maka itu akan membuatmu kecewa kepada dirimu sendiri.

Saylena Arganta Maymac

Saylena Arganta Maymac

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
ALBERICWhere stories live. Discover now