42. Drama Baru

248K 27.9K 7.6K
                                    

SEJUJURNYA GUE KASIH TARGET SUPAYA GUE GAK UPDATE TIAP HARI :( HAHAHA.

TAPI KARENA KALIAN RINDU DENGAN CERITA INI, JADI KOMENTARNYA MELEBIHI TARGET GAK NYAMPE SEHARI HAHAHA.

LOVE YOU #AKASHIPPER

***

SELAMAT MEMBACA KISAH INI DENGAN NYAMAN DAN TENANG.

SELAMAT MEMBACA KISAH INI DENGAN NYAMAN DAN TENANG

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Drama. Iya, kaya kamu, hobinya drama mulu idupnya :)

***

Sampai kapan kamu berhenti meragukan perasaan orang yang menyatakan perasaannya padamu?

***

"Shi...,"

Akash tersenyum pahit, untuk kesekian kalinya Kashi meragukan perasaannya. Rasanya menyakitkan, hubungan mereka sudah berjalan lebih dari 7 bulan. Namun, sampai detik ini Kashi masih menanyakan hal itu? Untuk apa dipertahankan kalau Kashi sendiri tidak yakin dengan perasaan Akash selama ini.

"Dimata lo gue ini brengsek banget ya?" tanyanya, kemudian Akash tertawa pelan, "Iyalah, gue udah bohongin lo, mantan gue banyak, gue deket dengan banyak cewek, gimana lo gak meragukan perasaan gue bukan?"

Itu bukan maksud dari perkataan Kashi tadi, dia hanya iseng menanyakan hal itu. Tapi, mengapa jadi seperti ini. Kini Kashi tidak bisa mengatakan apa-apa. Akash yang biasanya selalu mengatakan hal-hal konyol, sekarang dia benar-benar berbicara serius. Dan sepertinya Akash terlihat terluka dengan perkataan kashi barusan.

"Kenapa lo selalu menghakimi orang hanya karena masa lalunya? Lalu, kenapa lo mau sama gue? Ah gue lupa, lo gak pernah mengatakan mau sama gue, iya kan Shi?" Akash meminta persetujuan dari Kashi atas pertanyaannya barusan.

"Kash...,"

"Apa?"

"Gue gak bermaksud seperti itu."

"Lalu maksud lo apa?" Akash balik bertanya kepada Kashi, "kasih tau gue, takutnya gue salah pemahaman."

"Gue minta maaf," ujar Kashi

Memangnya semuanya selesai hanya dengan kata Maaf? Lalu jika Kashi tidak merasa salah, mengapa harus meminta maaf atas apa yang tidak dia lakukan? Ini bukan tentang siapa yang harus meminta maaf, tapi Akash merasa tidak dihargai keberadaaannya.

Dia merasa Kashi masih meragukannya, dan Akash bukanlah orang yang layak untuk Kashi. Jika, terus seperti itu, bukankah Akash tidak pantas bertahan sampai sejauh ini, sebelum rasa ini semakin dalam, semakin takut kehilangan, dia harus berhenti. Jika memang Kashi tidak benar-benar menginginkannya.

SaudadeOù les histoires vivent. Découvrez maintenant