BAGIAN SEMBILAN
Lagi gak ada quotes, males wkwk.
Pilih kasih lo Ci Melodylan aja pasti banyak quotes giliran cerita gue gak ada, entar gue gak kasih videonya :( -Akash
***
Ternyata benar pernyataan ini, mustahil jika cewek dan cowok menjalin sebuah persahabatan tanpa adanya perasaan.
***
ENTAH ada angin apa hari ini Akash mengajak pulang Kashi, biasanya Akash paling malas mengantarkan pulang cewek dengan motor kesayangannya yang dia kasih nama si manis. Entah apa manisnya itu motor, padahal motornya sama aja seperti motor pada umumnya, namun menurut Akash motor itu begitu manis dan selalu dia sayang-sayang.
"Tumben mau nganterin gue pulang, maksa-maksa lagi." Kata Kashi saat dia mengikuti Akash menuju parkiran sekolahnya
Akash memang memaksa padahal awalnya Kashi menolak, tapi Akash tetap bersikeras agar Kashi pulang bersamanya hari ini. Akhirnya Kashi mengalah dan menuruti permintaan Akash, tapi lumayan itung-itung irit ongkos.
"Emang sih yang dipaksa itu sakit tapi nikmatin aja Shi," Akash mengerlingkan matanya
"Kash jangan mesum-mesum dong jadi takut ini." Kashi bergidig ngeri melihat perkataan Akash barusan.
Awalnya Kashi sama sekali tidak mengerti maksud dari perkataan Akash, namun setelah dia duduk di samping Akash dan mendengarkan obrolan terlarang cowok-cowok yang duduk di dekatnya kini mau tidak mau Kashi mengerti apa makud dari semuanya.
"Gak pake helm?" tanya Kashi
"Gue cuma bawa satu dan itu untuk gue, helm keselamatan buat gue ya lo gak usah deh biar rambut lo terbang-terbang." Jawab Akash seenaknya
"Entar kalau di tilang gimana?" Kashi masih mengkhawatirkan hal itu, karena kalau di tilang kan bahaya nanti dia di jadikan jaminan oleh Akash di kantor polisi, sementara Akash pulang dan tidak menjemput Kashi kembali.
"Kan jalan ke rumah lo ada jalan lain, yang lewat SMK itu,"
Memang jalan ke rumah Kashi ada jalan pintas, daerah sana jarang ada yang lewat karena memang di khususkan sebagai jalan pintas jika jalanan raya macet. Di sana juga tidak ada polisi yang berjaga jadi aman jika dia tidak menggunakan helm.
"Udah deh Shi gak usah banyak protes, udah untung si manis mau."
"Bawel ih kaya anak perawan," cibir Kashi
"Emang gue udah gak perawan Shi." Ujar Akash
Tatapan mata Kashi melebar saat akash mengatakan hal itu.
"Gue kan perjaka," sambung Akash
"Setan!" Kashi jadi menyesal karena termakan celotehan Akash yang tidak berguna sama sekali.
Akash menatap motornya terlebih dahulu, lalu dia menggunakan helmnya dan kaca mata yang ada di helmnya dia gunakan. Kashi yang melihat itu geleng-geleng kepala, Akash bisa ngamuk jika motornya tergores sedikit saja oleh orang lain. Terlalu berlebihan.
"Manis, hari ini bakalan ada cewek stres yang naik, gapapa kan?" tanya Akash kepada motornya
"Ngomong sendiri, lo yang stres kali."
YOU ARE READING
Saudade
Teen Fictioncover by trooyesivan Tiba-tiba saja aku teringat akan kamu. Teringat akan semua kenangan tentang kamu. Tentang apa yang pernah kamu lakukan padaku dulu. Terima kasih karena telah memberiku kesempatan untuk dapat mengenal orang seperti apa di...