Persiapan Keberangkatan

221 8 0
                                    


Sesuai dengan permintaan ustadz Zain, aku tiba kembali di pesantren tepat tanggal 7 September 2001 jam 10.30 pagi. Atas petunjuk ustadz Zubair yang kutemui di kantor sekolah, aku langsung menuju ke asrama asatidz tepatnya ke ruangan ustadz Taufiq, karena aku sudah berstatus sebagai alumni sehingga sudah tidak memiliki kamar lagi di asrama santri.

Malam harinya selepas Isya, ustadz Zain dan ustadz Azhari datang ke tempat ustadz Taufiq untuk membahas tentang penugasanku. Aku menyajikan kue kering buatan ibu yang sengaja ibu buatkan untuk oleh-oleh bagi para asatidz. Tadi sore aku sudah membagikan sebagian kepada para asatidz yang ada di asrama asatidz, dan tinggal jatah buat ustadz Azhari dan ustadz Zain serta yang kami makan dalam pertemuan malam ini. Satu teko teh manis hangat melengkapi hidangan malam ini.

Ustadz Azhari membuka percakapan ringan sambil menikmati kue buatan ibu. " Ma sya Allah, ini kue enak sekali. Ibumu pandai buat kue begini ya ?"

" Na'am ustadz, ibu biasa menerima pesanan untuk membuat kue seperti ini ataupun kue-kue basah. Ini kemarin ibu sengaja buat banyak buat oleh-oleh. Nanti ada jatah buat antum dan ustadz Zain, yang lain sudah saya bagi tadi sore ", jelasku.

" Oh ya Faiz, saya lihat warna kulitmu jadi agak gelap dan waktu berjabat tangan tadi saya rasakan telapak tanganmu juga agak kasar, memangnya apa aktivitasmu selama liburan ?", tanya ustadz Zain.

Aku tersenyum kecil lalu kuceritakan pengalamanku bekerja jadi kuli bongkar muat di Pasar Induk Kramat Jati, tentang interaksiku dengan orang-orang di tempat kerja, tentang sedikit dakwah yang kulakukan pada mereka, sampai ada yang akan memasukkan anaknya ke pesantren ini tahun depan. Mereka yang hadir tampak senang sekali mendengarnya.

Setelah cukup basa-basi dan kalimat pembukanya, ustadz Zain lantas memulai menjelaskan tentang tugas yang akan kulakukan. Aku menyimaknya dengan seksama.

" Begini Faiz... Pertama : yang harus kamu ketahui adalah bahwa tugas yang kamu lakukan nanti akan terbagi menjadi dua periode. Tiga sampai empat bulan pertama kamu akan menjalani pelatihan di sebuah tempat dengan instruktur dari luar negeri. Lalu sisanya kamu akan menjalani tugas terjun di tengah masyarakat di sebuah daerah yang ditentukan oleh mas'ul pelatihan yang ada di sana. Apa misimu dalam tugasmu di masyarakat itu akan ditentukan oleh mas'ul pelatihanmu juga.

Yang kedua: kami telah mengatur perjalananmu. Tiket kapal laut sudah kami siapkann dan nanti siapa-siapa yang harus kamu temui dalam perjalanan sudah kami atur. Nanti ustadz Azhari yang akan menjelaskan detailnya. Berdasarkan jadwal keberangkatan kapal, in sya Allah kamu akan berangkat pada tanggal 10 September jam 5 pagi. Lama perjalanan kurang lebih 3 hari 3 malam.

Ketiga : Sesampainya kamu di titik pertama persinggahan, kamu harus mengikuti semua petunjuk atau arahan dari mereka karena mereka lebih faham tentang kondisi terakhir di sana.

Keempat atau yang terakhir dan paling penting adalah : bahwa keberadaanmu di kamp pelatihan itu bersifat rahasia. Hanya orang-orang yang ada di majlis ini dan orang-orang yang ada di kamp itu sajalah yang tahu. Adapun yang akan menjadi laporan resmi dari penugasanmu adalah bagian kedua dari tugasmu. Kami hanya akan menyampaikan kepada yang lain bahwa kamu bertugas di tempat terakhir itu. Kita harus menjaga rahasia ini kepada siapapun juga termasuk keluarga kita sekalipun, sampai saat yang tepat suatu saat nanti. Sampai di sini ada pertanyaan Faiz ?", tanya ustadz Zain mengakhiri uraiannya.

" Sementara ini saya rasa belum ada pertanyaan ustadz", jawabku.

" Kalau begitu untuk selanjutnya saya persilahkan ustadz Azhari untuk menjelaskan detail teknisnya. Tafadhal ustadz...", ustadz Zain kemudian meminum tehnya sedikit lalu menyimak apa yang akan disampaikan ustadz Azhari.

Angin dan BidadariWhere stories live. Discover now