1.2 Janji pada Kakak Sepupu

6.8K 537 11
                                    

Sepanjang perjalanan, Zu Ying Ying berada dalam gendongan kakak sepupunya, Zu Guo Liang. Orang-orang yang dilewati keduanya berbisik satu sama lain, mulai berargumentasi dengan pemikiran mereka sendiri. Zu Ying Ying tiba-tiba merasa malu, digendong seperti putri oleh kakak sepupunya, bagaimana orang-orang akan mulai membicarakannya lagi. Mengatakan, dirinya siluman rubah, suka mengoda, bahkan kakak sepupu sendiri tidak terkecuali.

"Kakak Sepupu Guo---turun---turunkan aku", Pintah Zu Ying Ying mengigil kedinginan.

Zu Guo Liang terkekeh, "Kenapa? Malu? Dasar gadis bodoh, malu kenapa hm? Kita kakak beradik, siapa yang tidak tau? Lagipula dengan kondisi seperti ini bagaimana kau akan berjalan?",

Zu Ying Ying tersipu, namun tidak terlihat jelas berkat wajahnya yang pucat. Pandangannya berhenti ketika mereka melewati sebuah jalan kecil tepat disebelah kiri mereka, Zu Ying Ying mengeliat ingin turun dari atas gendongan Zu Guo Liang, "Kakak Sepupu, Luo-Luo, aku ingin melihat Luo-Luo sebentar.", Serunya dengan lemah. Napasnya sedikit naik turun tidak beraturan, membuat Zu Guo Liang ragu dan hendak melarangnya dengan alasan demi kesehatan dan keselamatan adik sepupunya itu sendiri. Tapi Zu Ying Ying memaksa, merengek seperti anak kecil.

"Baik-baik, tapi hanya sebentar saja. Mengerti?", Zu Guo Liang menurutinya, melihat ekspresi memelas Zu Ying Ying. Dia tidak akan bisa tahan,

Segera setelah di turunkan, Zu Ying Ying segera berjalan sedikit tergesa-gesa namun terhuyung, dari kejauhan Luo-Luo berlarian sambil mengonggong, meloncat kedalam pelukan Zu Ying Ying. Dibelakang, Zu Guo Liang tersenyum dengan pasrah. Kemudian berjalan mendekat dan duduk disebelah Zu Ying Ying yang mengendong Luo-Luo di atas pangkuannya. "Kau ini, sebegitu sukanya dengan Luo-Luo? Setiap hari bangun begitu pagi demi kemari menemuinya, orang yang tidak tau akan mengira kau menemui kekasihmu..",

"Kekasih itu apa?", Tanya Zu Ying Ying dengan nada yang lucu.

Zu Guo Liang ingin sekali tertawa, dia bahkan nyaris menyemburkan ludah dari mulutnya ketika mendengar pertanyaan Zu Ying Ying. Jadi dengan nada lembut dia menjawab, "Em, kekasih itu seseorang yang selalu menemani kita, memberikan kehangatan bagi kita, dan juga selalu membuat kita berdebar. Tentu saja istilah ini hanya diperuntukan untuk sepasang perempuan dan laki-laki, seperti Ayah dan Ibu, Paman dan Bibi kedua. Juga---eh, kenapa Ying Ying tersipu begitu?",

"Jangan-jangan---", Zu Guo Liang menatap Zu Ying Ying dengan tatapan mengoda.

Gadis itu menundukkan wajahnya, mengangkatnya kembali sedetik kemudian. "Kakak Sepupu Guo, katamu kekasih adalah orang yang bisa membuatmu berdebar? Memberikan kehangatan, a---aku merasakannya akhir-akhir ini. Tapi aku tidak tau perasaan apa itu, juga tidak berani bercerita, aku tau kakak sepupu akan marah--",

"Katakan", Ujar Zu Guo Liang meraih dan menaikkan pandangan Zu Ying Ying dengan mengangkat dagu munggilnya.

Zu Ying Ying menurunkan pandangannya meski dagunya tertahan oleh jari telunjuk Zu Guo Liang, "Mm, a---aku merasakannya ketika berdekatan dengan Pangeran Ling Jing. Tadinya ku kira, itu adalah perasaan takut, tapi jika aku takut kenapa aku justru ingin dekat dengannya? Berada di dekatnya aku merasa senang..",

Zu Guo Liang terdiam, dia tidak menyangka, adik kecilnya ini ternyata sedang merasakan masa pubertas, tapi, hatinya tidak setuju, jika itu Pangeran Ling Jing, dia harus melarangnya, ya, harus! Maka dari itu dia mengatup kedua sisi wajah Zu Ying Ying, menempatkan ujung hidungnya tepat di ujung hidung Zu Ying Ying. Mencoba menahan diri untuk tidak melakukan hal bodoh seperti---mm---mengecup bibir munggil berwarna merah muda yang kini telah berubah pucat, atau---menciumnya beberapa detik, menit atau mungkin satu jam? Bolehkah? batin Zu Guo Liang,

Sadarkan dirimu, Zu Guo Liang, lihat tempatmu berada, meski bekas, tempat itu tetap saja adalah kuil, Buddha memperhatikan. Zu Guo Liang, kendalikan jiwa kejantananmu sejenak saja. "Ying Ying", Dia memanggil gadis itu untuk mempercepat semua yang ingin dikatakannya. Demi mencegah hal yang tidak baik, "Kakak mengerti, kau sedang dalam masa pertumbuhan, wajar jika kau akan mengalami perasaan seperti itu. Tapi berjanjilah pada kakak, jangan menganggap serius hal itu, mengerti? Pangeran Ling Jing bukan orang yang begitu mudah untuk dijadikan kekasih, terutama untukmu. Kau boleh berdebar pada siapapun, kecuali dia, paham?",

[COMPLETED] Beloved Zu Ying Ying || Legend of Twin Moon BladesDonde viven las historias. Descúbrelo ahora