1. Janji pada Kakak Sepupu

8.7K 632 11
                                    

Di hari yang ke sekian di kekaisaran Gu, Zu Ying Ying bangun lebih pagi dari pada remaja di sana pada umumnya. Lebih tepatnya, dirinya selalu bangun pada jam untuk orang dewasa, yaitu subuh hari. Disaat orang-orang masih tidur, Zu Ying Ying , dia telah selesai berpakaian, menenteng tas kumalnya, dengan hati-hati dia berlari. Dari pintu gerbang rumah kedua, dan berakhir di pintu gerbang keluar rumah pertama.

Kenyataannya, Zu Ying Ying tidak tinggal bersama rumah pertama, yakni rumah yang di pimpin oleh ayahnya sendiri, ditempati oleh Istri kedua, Putri kedua, dan Nyonya Besar. Menurut garis keturunan, seharusnya Zu Ying Ying tinggal bersama rumah pertama. Namun, sejak awal Zu Ying Ying tidak pernah di anggap sebagai salah satu dari mereka. Hingga akhirnya gadis itu berakhir dengan tinggal bersama keluarga kakak sepupunya, rumah kedua.

Dap..dap..dap..!

Suara langkah kakinya tidak tenang namun juga tidak begitu nyaring terdengar, di dunia ini mungkin hanya ada satu orang yang menyadari langkah kaki gadis itu. Ya, Zu Guo Liang dulunya selalu terbangun akibat langkahan kaki Zu Ying Ying, namun kali ini berbeda. Dia (Zu Guo Liang) telah terbiasa, sekarang dia akan terbangun lebih dulu, bersiap-siap dan menunggu. Ketika sepasang telinganya mendengar apa yang ditunggunya, dengan segera dia berlari keluar kamar, menuju ke dapur dimana terdapat seorang pelayan paruh baya.

"Bibi Liu, berikan aku dua buah mantao..", Seru Zu Guo Liang bersemangat.

Pelayan paruh baya itu, yakni Bibi Liu segera mengiyakan dan menyerahkan dua buah mantao dari tempat pengukusan. "Apa Tuan muda begitu suka bersekolah? Ini bahkan belum jam untuk sarapan pagi..", Tanya Bibi Liu padanya. Zu Guo Liang tidak menjawab, dia hanya dengan cepat menghilang dari dapur. Dengan kain yang berisi mantao, tas dipunggungnya, dia berlari, berlari menuju ke sebuah tempat.

Disatu sisi, Zu Ying Ying telah sampai ditempat yang ditujunya. Bukan sekolah, melainkan sebuah bangunan kuil yang telah ditinggalkan. Disana, dia duduk, di atas pangkuannya tengah berbaring seekor anjing yang terlihat baru sebesar anak berusia 4-5 tahun. Gadis itu terkekeh sambil bermain bersama anjing itu, dia bahkan tidak peduli ketika seluruh pakaian dan tubuhnya telah menjadi kotor. "Luo-Luo, Kakak sepupu terlambat..", Gumam Zu Ying Ying pelan namun cukup untuk terdengar ditelinga Zu Guo Liang yang baru sampai.

"Apa maksudmu hah?", Zu Guo Liang berdehem. Dia mendudukkan dirinya kesamping Zu Ying Ying yang tidak menoleh sedikitpun kearahnya, dan lebih sibuk bermain dengan Luo-Luo, anjing kampung.

Zu Ying Ying tersenyum dengan masam, "Kakak Sepupu, Ying'er merasa lelah..", Menyandarkan kepalanya ke pundak Zu Guo Liang yang langsung menegang. Ini pertama kalinya Zu Ying Ying bersikap begini, begitu intim dengannya. Dalam hati memekik, Akh! sial kenapa begini, kenapa aku berdebar??

"Si---Siapa suruh bangun begitu pagi hah?", Ketusnya bertanya dengan nada yang jengkel dan sedikit terbata-bata.

Zu Ying Ying terkekeh, "Ying'er takut kakak sepupu..", Balasnya masih disertai senyuman.

Zu Guo Liang penasaran, dia menoleh kemudian diikuti Zu Ying Ying. Menyamakan posisi dan duduk saling berhadapan, "Apa maksudmu, Ying Ying? Apa yang kau takutkan? Apa ada hantu di rumah pertama? atau ada monster?",

"Mm", Zu Ying Ying mengelengkan kepalanya sambil tersenyum tipis. Dia kemudian melanjutkan, "Tidak keduanya, tapi aku takut dengan Tuan Besar..",

Zu Guo Liang binggung, dia mengernyitkan keningnya kemudian bertanya : "Kenapa kau takut dengan Paman Jin? dan kenapa kau memanggil Paman dengan sebutan Tuan Besar, Ying Ying? Dia-kan ayahmu..",

Zu Ying Ying tersenyum sambil mengelengkan kepalanya, dia beranjak berdiri. Melipat kedua tangannya kebelakang pinggul kemudian berjalan kecil, Zu Guo Liang menyusulnya. Berjalan berdampingan dengannya, "Apa begitu sulit untuk dijelaskan? Tidak apa-apa, Kakak Sepupu-mu ini akan mendengarkan dengan baik..", Tukas Zu Guo Liang sedikit khawatir. Dia menghentikan langkahnya ketika gadis disebelahnya ikut berhenti melangkah, kemudian dengan gemulai Zu Ying Ying membalikkan badannya, menghadap sang kakak sepupu.

[COMPLETED] Beloved Zu Ying Ying || Legend of Twin Moon BladesTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon