11; j u n e b o o t i d s

1.9K 201 330
                                    

11; j u n i  b o o t i d s
Meski yang seharusnya bukan kamu

▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀

"Ardi lagi di UKS."

"Ngapain? Dia sakit?"

"Enggak kayaknya. Cuma mau tidur doang kali."

Elara berjalan keluar dari kelas tiga IPS itu, sambil membawa paper bag yang isinya hoodie Ardi. Elara mengeratkan pegangannya. Memutar kembali ucapan Ardi lewat video call semalam. Suaranya lembut sekali. Cerewet juga. Kayak bukan Ardi yang hanya berbicara beberapa kata saja. Seperti berbicara untuk pacarnya—yang sayangnya bukan Elara.

"Ra, sehat-sehat terus ya. Gue lulus nanti, gue bakalan ngajak lo ke tempat yang jauh. Kayak yang lo mau."

"Ra, lo udah ngantuk ya? Kok diem aja? Layarnya juga item tuh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ra, lo udah ngantuk ya? Kok diem aja? Layarnya juga item tuh. Kenapa sih?"

"Baby gimana? Masih suka ngambek sama lo nggak? Besok gue bawain dia makanan kesukaan dia."

"Aneh banget gak sih, Ra? Gue lagi kayak gini aja mikirinnya cuma lo doang. Sean sama Jevan udah pulang duluan. Gue ditinggal. Anak setan emang."

"Tapi lo tenang aja. Gue lagi sama Reza kok yang mau jemput gue."

"Ra, gue ngantuk banget. Udahan dulu ya? Besok pagi gue telpon lo."

"Ra, say—"

Elara mengerjap. Mengembuskan napas sebelum akhirnya membuka pintu UKS di depannya itu. Kakinya melangkah pelan ke arah bangkar paling pojok. Karena semua bangkar terlihat tidak ada yang menempati. Tangannya menyingkirkan gorden biru yang menjadi pembatas dan terlihatlah Ardi di sana. Sedang duduk melihat ke arahnya. "Hei," sapanya.

Di depannya seperti biasa, Ardi hanya diam saja. Tidak melakukan apa-apa selain memandang Elara lurus-lurus dengan mata penuh gurat mengintimidasinya itu. Dan perlahan satu alisnya terangkat tinggi, menunggu Elara untuk berbicara.

"Lo sakit?"

"Enggak." Suara Ardi serak luar biasa.

"Hangover?"

Fak. Elara keceplosan.

"Sori."

Saat Ardi mengatakan itu, Elara mengerjapkan matanya berkali-kali. Ardi minta maaf kenapa? Elara mengernyit setelah itu. "Karena?" tanya Elara, penasaran.

1.4 | babyWhere stories live. Discover now