Rindu

580 55 0
                                    

"Min Ho yaa... kau harus berhati-hati dengan langkahmu, kalau tidak bisa hancur karirmu.."

Pagi ini manager Min Ho sangat cerewet dalam mengingatkan artisnya. Dari mulai Min Ho menyiapkan diri untuk syuting drama terbarunya hingga sampai waktu break syuting. Jadwalnya sangat padat kini, karena pengambilan gambar tidak hanya dilakukan di Korea melainkan juga di luar negeri, dia harus meninggalkan Hanna padahal dia baru saja melakukan pendekatan dan benar-benar sudah mulai dekat.

Hanya saja dalam pendekatannya Hanna masih belum terlalu membuka diri padanya, namun Min Ho yakin kalau dia menangkap sinyal dari Hanna walau samar. Hanna memiliki standar yang wajib untuk menjadi pendampingnya, yaitu seiman. Itu yang Min Ho masih belum mengerti mengapa demikian tapi Hanna mengatakannya dengan tegas bahwa itu adalah aturan yang jelas dari agamanya dan menjadi harga mati baginya untuknya.

Walaupun dia sangat merindukan Hannanya, tapi dia bersyukur dengan jarak yang tercipta beberapa saat. Ini memberikannya ruang untuk kembali berpikir mengenai langkah selanjutnya, apakah dia harus menghentikannya ataukah dia harus mulai melirik Islam sebagai tanda keseriusannya. Tapi apakah dia benar - benar seserius itu dengan gadis bernama Hanna ini ataukah hanya rasa penasaran ingin menaklukan gadis yang berbeda dari gadis lainnya yang dia kenal selama ini.

"Cut..!!" Teriak sang sutradara diarea pengambilan gambar untuk drama terbaru Min Ho mengagetkan semua orang termasuk Min Ho.

"Min Ho yaa... kenapa kamu tidak fokus sama sekali?!"

Teriak sang sutradara terdengar frustasi. Min Ho memijit dahinya menyesali sikapnya yang tidak fokus pada pekerjaannya. Sudah berkali-kali dia mengulang dialognya dan berulang kali itu pula dia salah.

"미안합니다 (Mianhamnida), maafkan saya." Ucap Min Ho seformal mungkin sehingga mengejutkan semua yang ada disana. Sang sutradarapun menatap dengan heran, tak biasanya Min Ho menjawab dengan sopan ketika menerima teguran dengan suara lantang.

"Apa kau sedang tidak sehat Min Ho yaa?" Tanya sang sutradara dan managernya bersamaan dan hanya dijawab dengan gelengan kepala.

"Bisakah kita mulai lagi?" Tanya Min Ho kepada semua, dijawab dengan anggukan ragu dari semua.

Min Ho sangat menimbang dengan penuh kehati-hatian mengenai pilihannya kali ini karena gadis yang ingin dia dekati tidak mau pacaran. Gadisnya ingin menikah, bahkan dia langsung ditolak ketika menyatakan perasaaannya tempo hari, tapi jika dia nekat untuk berani melamar gadis ini, sayarat kedua melebihi yang lainnya, seiman. Dengan kata lain dia harus menyamakan kepercayaan dengan gadisnya, padahal selama ini tidak ada satu agamapun yang berhasil menarik perhatiannya apalagi memanggil hatinya, lalu sekarang mengapa Islam yang menjadi satu-satunya pilihan yang tersedia baginya, mengapa bukan yang lain saja, mengapa justru Islam. Agama dengan segala kontroversial yang ada, setidaknya itu yang dia lihat dan dia pahami. Apa kata orang tuanya nanti, dia semakin tidak berani membayangkan kelanjutannya. Tidak hanya orang tua, karirnya pasti akan terguncang. Min Ho semakin memijit-mijit dahinya.

"Hanna yaa... apa yang harus aku lakukan? Mengapa jadi begitu sulit?"

Min Ho berbicara pada udara, berharap Hanna dapat mendengarnya. Tak mau berlama-lama dalam keresahan akhirnya Min Ho meraih ponselnya yang terletak disebelahnya dan mengetik pesan singkat untuk Hanna.

"Hanna yaa, kau sedang apa? Apa kamu memikirkan aku?" Lalu dikliknya tombol send.

Tidak sabar Min Ho menunggu balasannya dari Hanna sehingga dia menatap layar ponselnya terus menerus.

Hanna : Aku sedang mengerjakan tugas kuliahku, minggu depan aku juga sudah mulai ujian tengah semester. Aku tidak memikirkanmu :P bagaimana dengan syutingmu apakah berjalan dengan lancar?

Min Ho membaca pesan singkat dengan senyum dibibir. Selama ini tidak ada yang membuat hatinya seperti ini, hanya membaca pesan saja hatinya sudah melambung rasanya. Dan dia meledek dengan kata 'tidak memikirkanmu' padahal selama ini Min Ho mendapat ratusan lebih pesan singkat dengan kalimat 'aku tidak bisa berhenti memikirkanmu' dari para gadis.

"Aku sangat memikirkanmu, Hanna yaa... 그리워서 (geuriwoseo), sangat rindu padamu, Hanna yaa..."

Min Ho menekan tombol send .

"Min Ho yaa.... giliranmu tiba, bersiaplah untuk pengambilan gambar..!"

Teriak sang manager dari luar sehingga mengalihkan perhatian Min Ho dari ponselnya lalu meletakannya di meja ruang ganti VIP dan bergegas keluar.[]

Annyeonghaseyo, Korea! [TAMAT]Where stories live. Discover now