Jodoh

847 65 0
                                    

   "Apa...?!" Pekik Donita di kamar flat Hanna.

   "Sssstt....kamu jangan kenceng-kenceng gitu ah.."

   "Gimana aku nggak mau teriak, coba?!" ucap Donita dengan gemas.

   Hanna tersenyum dan memasang wajah lucu, tapi tetap saja tidak menyentuh hati Donita yang sedang gemas karena sikap cuek Hanna.

   "Kenapa sih, kamu nggak tanya balik namanya, Han? Siapa tahu dia akan jadi jodohmu, kamu harus lebih gimana gitu, lho Han..."

   "Ta.. Ta... kamu ya... masa iya jauh bener jodoh.." Tawa Hanna pun lepas.

   "Kamu kebanyakan nonton drama Korea, sih... Drama apa tuh yang kamu suka banget? Hmm... Boys Before Flower ya, sama satu lagi tuh The Heirs.." Tawa renyah Hanna memenuhi ruangan, meninggalkan Donita dengan bibir manyunnya.

   "Siapa tau kan, Han..."

   "Iya... iya...aku memang salah nggak balik tanya namanya. Habis memang nggak kepikiran untuk tanya,tuh." Jawab Hanna mengalah pada sahabatnya yang sudah mulai menyunggingkan senyum lagi dibibirnya.

   Jauh di dalam lubuk hati Hanna, cinta itu sudah mati. Cinta itu adalah Abhimanyu. Jodoh baginya sesuatu yang terlalu mewah saat ini. Hatinya terasa amat lelah saat harus memikirkan cinta.

   "Kamu harus bisa membuka hati lagi, Han." Seakan tahu kegalauan sahabatnya itu, tiba-tiba Donita berkata demikian.

   "Kamu sudah berani bangkit dan menata hidupmu lagi hingga kamu bisa sampai di sini nyusul aku. Tapi, kenapa kamu nggak berani membuka hati kamu lagi, Han?"

   Hanna tersenyum kecut mendengar sahabatnya. Kecut karena memang dia tidak berani membuka hati untuk jodoh lainnya yang mungkin saja sedang di persiapkan Allah untuknya.

   "Boleh jadi kamu menyukai sesuatu tapi Allah membencinya, boleh jadi kamu membenci sesuatu tapi Allah menyukainya karena baik buat mu, Han.. karena itu janganlah kamu menutup pintu hatimu.."

   Kalimat terkhir Donita terasa menampar Hanna. Tapi dia berusaha kuat menahan air matanya. Tidak lagi dia mau menangisi hal seperti ini. Kenapa dia harus menangis lagi? Sementara Abhi saja sudah menikah, mungkin anaknya juga sudah lahir sekarang.

   "Terima kasih, Ta. Kamu sudah ingetin aku. Kamu memang sahabatku yang paling oke." Hanna memeluk Donita dan menyembunyikan sisa sedihnya.[]

Annyeonghaseyo, Korea! [TAMAT]Where stories live. Discover now