Jihoon melepas tangan Rara. Rara menatap Jihoon dan Ong dan tersenyum. Kemudian lari menuju Daniel yang sudah terduduk.

Rara menyentuh kepala Daniel lembut.
"Kang Daniel"

Daniel dengan cepat mengangkat kepalanya.
"Rara, jinjja Lee Rara"

Rara mengangguk dan menghapus air mata Daniel.
"Uljima"

"Rara...hiskk" Daniel langsung memeluk Rara erat erat, ia tak ingin Rara pergi lagi. Sungguh Daniel sangat takut Rara pergi.

###

Seseorang melihat Rara dan Daniel nampak tak senang. Tangannya menggenggam erat erat. Yap, itu Haerin. Haerin sengaja mengikuti Daniel. Berhari hari Haerin selalu mengikuti Daniel tanpa sepengetahuan Daniel sendiri.

"Baiklah, sepertinya aku harus mengubah semuanya"

Haerin pergi dengan mencoba menghubungi seseorang.

###

Daniel pergi ke apartement Jihoon. Daniel menyuruh manager Jung untuk pergi meninggalkannya dan menjemputnya besok pagi.

Jihoon masih diam tak ingin memulai perbincangan. Ong yang sadar itu pun masih diam, dia juga tidak tau harus berbuat apa. Mereka hanya duduk diam diruang tengah. Sedangkan Rara sibuk membuat minum untuk mereka. Tak lama kemudian untung Rara kembali.

"Minumlah" ucap Rara pada semua.

Mereka tanpa basa basi langsung meneguk jus jeruk yang disediakan Rara. Rara duduk di samping Jihoon.

"Kenapa dari tadi kalian diam saja?"

Mereka masih diam.
"Apa kalian cangguh?"

"Aniyo" ucap mereka serempak.

"Kalau begitu mulailah berbicara. Aku ingin istirahat"

Rara kemudian bangkit dari duduknya dan meninggalkan meraka bertiga.

"Kuharap mereka akan baik baik saja" lirih Rara, kemudian masuk dalam kamarnya.

"Khmmm apa kita akan diam seperti ini terus?" Buka Ong.

"Ah, ne. Tidak mungkin kita akan seperti ini teruskan" ucap Daniel.

"Lalu kita mau apa?" Tanya Jihoon.

"Bermain?" Ucap Jihoon dan Daniel.

"Baiklah jika itu lebih baik. Tapi Daniel-ssi kita bukan anak anak lagi seperti Jihoon, apa kita harus bermain juga" canda Ong.

"Ah, benar juga" jawab Daniel.

"Aniyo hyung.. aku bukan anak kecil. Aku sudah dewasa sekarang"

"Jinjja? Bukankah kau Jihoon yang masih seperti anak kecil seperti kita bertemu dulu. Jihoonie nae maemsoge jeojang, aniya" ledek Daniel.

"Aishh hyung" Ong hanya tertawa melihat reaksi mereka.

###

Pukul 17.00

"Nuna aku pulang" panggil Woojin.

"Eoh, kau sudah pulang Woojin" ucap Ong serak.

Woojin melihat sekitar televisi. Terlihat dilayar tv besar tersebut masih terpasang sebuah game. Dan semua cemilan yang berserakan menutipi 2 orang yang tertidur dilantai. Siapa lagi kalo bukan Daniel dan Jihoon. Sedangkan Ong? Dia di sofa, hanya mengawasi keduanya yang ikut tertidur pula.

"Ah, Mian. Hyung tertidur dan mereka tadi masih bermain ps dan malah tertidur juga"

"Eoh, ada Daniel hyung"

"Woojin?" Panggil Rara.

"Nuna"

Woojin menghampiri Rara.
"Nuna, ada Daniel hyung disini"

Rara tersenyum tipis.
"Ne, Daniel hyung akan menginap"

"Wah, jinjja?" Rara mengangguk.

"Mandilah, nuna akan bangunkan mereka untuk mandi juga"

"Ne"

"Rara"

"Ne sunbae"

"Sepertinya aku akan pergi"

"Sunbae, menginaplah. Sebentar lagi malam"

"Aniyo. Sudah ada Daniel, aku tidak mau merepotkan"

"Aniyo sunbae. Aku yang khawatir jika sunbae pergi seperti ini"

"Ah, baiklah jika kau memaksa" ucap Ong sedikit canggung.

Rara tersenyum.
"Sunbae bisa kenakan kamar Jihoon atau Woojin. Aku akan siapkan semuanya"

Rara hendak pergi namun di tahan oleh Ong.
"Rara"

Rara menoleh.
"Ne?"

Ong diam sejenak.
"Hmm, aku ingin mandi" ucap Ong sedikit malu.

"Ah, itu. Kau bisa mandi di kamar Jihoon atau Woojin sunbae"

"Ah, ne. Aku akan ke kamar Jihoon saja" ucap Ong kemudian pergi ke kamar Jihoon.

Sesampai di kamar, Ong memukul kepalanya.
"Bodoh Ong, kenapa tidak kau katakan saja pada Rara jika kau menyukainya.. aisssshh pabbo, kenapa aku mensia-siakan kesempatanku" lirih Ong.

.
.
.

Terimakasih buat yang udah membaca dan vote. Tinggal 2 part lagi nih. Jadi siap siap endingnya bakal happy atau sad ending ya ^^

My Nurse - Kang DanielWhere stories live. Discover now