XXI

1.8K 269 95
                                    



Yeri dan Jungkook tiba ditempat latihan. Semua mata mengarah kepada kedua tokoh utama. Mereka tiba dengan penampilan yang sudah rapi lagi pastinya. Namun, wajah merah mereka tak bisa membohongi jika ada sesuatu yang terjadi saat istirahat. Jimin mengalihkan pandangannya. Dia tak bisa menahan tawa jika melihat dua makhluk yang sedang kasmaran itu.

Yoona memicingkan matanya. Menatap penuh curiga kearah putri angkatnya itu. Sementara Irene sedang menerka-nerka apa yang terjadi.

“Lupakan apa yang terjadi sebelumnya. Kalian harus fokus karena latihan ini tidak main-main,” kata Yoongi dengan mimik seriusnya.

Mendengar perkataan dari si tangan kanan papanya, membuat wajah Yeri memerah kembali sementara Jungkook menatap ke berbagai arah. Suasana ini begitu canggung baginya. Semua yang ada disana menangkap maksud dari perkataan Yoongi. Mereka terseyum penuh arti kearah Yeri maupun Jungkook. Keduanya semakin dibuat canggung dengan suasana yang ada.

Seokjin terkekeh membuat kedua orang terkasihnya salah tingkah. “Sudahlah, ayo kita ke posisi masing-masing.”

Mendengar intruksi dari sang pemimpin, semua segera kembali ke posisinya. Yoona, Irene dan Yoongi mendampingi latihan Yeri. Gadis itu sudah banyak kemajuannya. Dia sudah tak takut lagi mencoba kekuatannya. Dia sudah bisa mengendalikan apa yang ada disekitarnya. Sudah mampu mengendalikan alam yang ada disekitarnya untuk dijadikan senjata. Jika Yeri mulai mengendalikan apa yang disekitarnya, maka dia harus berubah menjadi wujud Vairinya. Tanpa itu, dia hanya bisa mengeluarkan kekuatan-kekuatan kecil.

“Pertahankan fokusmu itu, aku sudah mulai tak mampu mengacaukan pikiranmu,” perintah Yoongi. Kini dia berdiri saling berhadapan dengan Yeri. Mereka latihan untuk memblock pikiran dari pengendali pikiran. Mereka hanya khawatir jika Vampire ataupun bangsa lain memiliki pengendali pikiran seperti Rose, maka itu akan berbahaya.

“Apakah ini sudah sempurna?,” tanya Yeri. Dia bertanya kepada Yoongi apakah pikirannya tak mampu terbaca lagi.

“Apa kamu sengaja, Yer?,” tanya Yoongi.

“Sengaja?”

“Iya. Aku sudah tak bisa membaca pikiranmu memang. Tapi nyanyian itu mengangguku.”

“Nyanyian? Nyanyian apa sayang?,” tanya Irene.

“Aku hanya mencoba menyanyikan lagu Dumb Dumb saja, ma. Aku ingat, dulu waktu aku masih sekolah, temenku selalu memutarnya.” (IKLAN TERSELUBUNG)

Yoona menahan tawanya. Dia tau jika putri angkatnya itu tidak benar-benar menyanyikan seluruh lagi. Tapi dia hanya menyanyikan bagian “dumb dumb dumb dumb”nya saja. Begitu terus diulang-ulang. Bagi Yoona pribadi, lagu itu memang memusingkan apalagi Yeri hanya mengambil bagian di “dumb dumb dumb dumb”nya saja.

“Yoongi, Dia Cuma nyanyi kok. Apa salahnya. Lagian inti dari pembelajaran ini kan supaya pikirannya tak bisa ditembus siapapun,” bela Irene.

“Bukan gitu, Rene. Tapi dia hanya mengucapkan dumb dumb dumb berulang kali. Itu bikin pusing pikiranku,” gerutu Yoongi.

“Bukankah itu bagus. Lagu itu membuat mu kesal. Bukankah itu bagus?,” Yoona menanggapi.

“Bagus darimana sih, Yoon?”

“Jika dia bisa membuat kesal musuh yang mencoba menembus pikirannya, bukankah itu bagus? Musuh jadi tak mau mencoba-coba untuk masuk kepikirannya lagi bukan?”

“Berarti aku tidak salah kan?,” tanya Yeri dengan ekspresi polosnya.

“Terserah kamu sajalah,” kata Yoongi.

VAIRI √Where stories live. Discover now