IX

1.9K 268 98
                                    

"Bagaimana bang?," tanya Namjoon.

"Bang***!," umpat Yoongi pelan.

"Ada apa Yoon?," tanya Seokjin.

"Dia menyerang pikiran Yeri. Dia menyakiti yeri melalui pikirannya. Dia juga vampire yang memiliki kemampuan mind reader. Jika kita terlambat, Yeri bisa mati. Atau kalau tidak, mereka bisa mengendalikan Yeri."

Seokjin mengeluarkan slayernya. Dia memberikan ke Yoongi. Yoongi menerima slayer itu dan menutup kadua mata Yeri yang terbuka dengan slayer. Selanjutnya, Seokjin berlari ke mobil yang dia bawa tadi bersama dengan Jimin dan Taehyung. Seokjin bersama Yeri berada dibangku penumpang belakang sementara Jimin mengambil alih kemudi dengan Taehyung yang duduk disampingnya.

Sementara Yoongi, Namjoon, Hoseok dan Jungkook menaiki mobil Jungkook dengan Namjoon yang mengambil alih kemudi. Suasana sedikit tegang disana. Mereka khawatir dengan keadaan Yeri.

*

Seorang gadis menyusup kedalam sebuah ruangan yang penuh dengan rak-rak yang berisi buku. Banyak sekali buku-buku tersimpan diruang itu. Buku entah dari jaman kapan karena sebagian besar, buku-buku itu berdebu. Ruangannya juga penuh debu dan sarang laba-laba, menunjukkan jika ruangan itu tak pernah dijamah olah manusia. Pemiliknya membiarkan tempat itu terbengkalai.

Ruangan yang sedikit mendapat pencahayaan dari cahaya matahari, karena tak ada celah untuk cahaya matahari masuk. Ruangan yang gelap karena tak ada lampu. Lampu disana mati.

Gadis itu menjentikkan jarinya hingga lilin ditangannya menyala. Tak ada rasa takut sendirian diruangan gelap itu. Dia meneliti setiap rak dengan seksama. Tak ingin ada yang terlewatkan.

Ada sekitar tujuh rak yang berisi penuh dengan buku-buku dari berbagai macam bahasa. Gadis itu mulai mengacak rambutnya frustasi mencari buku yang dicarinya. Sudah rak kelima dan dia tak mendapat petunjuk sama sekali tentang apa yang dia cari.

"Susah payah aku datang ke tempat ini, tapi tak ada hasilnya. Kemana buku itu?," gerutu gadis itu. Lilin yang dia bawa sudah meleleh setengahnya namun yang dicari masih belum nampak. Tapi itu tak menyurutkan semangat gadis itu. Mata tajamnya menyisir tiap tulisan yang ada dibuku untuk mendapatkan apa yang dicari.

"Apa yang kau cari, penyihir Kang?," suara berat dari seorang pria dewasa mengagetkan gadis itu. Terkejut, lilin yang dipegangnya jatuh dan apinya padam.

"Paman Kim?!"

Pria paruh baya itu terkekeh dan berjalan perlahan menuju gadis yang masih tidak menyangka jika dia akan kepergok memasuki ruangan itu secara diam-diam.

"Kang Seulgi, tak usah berlebihan begitu. Pamanmu ini bukan hantu. Ayo sini ikut paman," ajak pria yang dipanggil paman Kim oleh Seulgi.

Dengan langkah ragu, dia mengikuti langkah pria paruh baya itu. Dia mengajak kesisi lain ruangan itu. Disana sudah ada dua buah kursi dan sebuah meja. Pria itu menjentikkan jarinya hingga perapian yang ada diruangan itu menyala.

"Duduklah, Seul. Paman tidak akan memakanmu. Jangan takut," canda pria itu.

"Bagaimana paman bisa ada disini? Bukannya perpustakaan ini sudah tak pernah dikunjungi lagi?," tanya Seulgi setelah dia duduk berhadapan dengan pria itu.

"Tak pernah dikunjungi secara umum tepatnya. Tapi aku tetap disini untuk menjaganya Seul."

"Menjaga apanya. Paman tidak lihat? Debu everywhere. Sarang laba-laba everywhere. Nyamuk everywhere," cibir Seulgi.

"Aku sengaja. Agar tak ada yang berani masuk. Tapi keponakan paman yang satu ini seperti tak peduli. Katakan. Apa yang kau cari?"

"Mencari buku dongeng sebelum tidur," jawab Seulgi asal. Sosok didepannya ini adalah salah satu tetua penyihir, dia tak mau terlibat masalah jika dia ketahuan mencari kitab yang bisa membantunya untuk melepaskan segel Jungkook.

VAIRI √Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu