XX

1.9K 268 109
                                    

“Jadi kalian bersatu sekarang? Kalian sudah mendapatkan bantuan… Aku harus kembali ke kastil. Aku akan melaporkan ini pada bibi,” belum sempat Rose meninggalkan wilayah perpustakaan tua, langkahnya tertahan.

Sesuatu merambat dileher Rose. Melilit lehernya begitu erat, pinggangnya juga terlilit oleh sesuatu yang merambat itu. Dengan sekali hentakan, tubuh Rose terseret memasuki kawasan perpustakaan. Ternyata ada peri yang melihat Rose. Dia tak akan membiarkan Rose pulang ke kastilnya dan melaporkan pada Ratu Vampire.

“Awh!,” pekik Rose begitu tubuhnya dibanting oleh tumbuhan rambat yang dikendalikan oleh seorang peri. Hoseok dan Namjoon yang baru saja membangun barrier untuk melindungi perpustakaan itu kaget melihat Rose ada didalam lingkungan yang sudah terlindungi oleh barrier.

“Vampire?,” gumam Namjoon.

“Kami melihatnya sedang mengintip di luar sana,” kata salah seorang peri.

“Sial kalian! Beraninya keroyokan!!!,” amuk Rose. Dia tak terima diperlakukan seperti ini.

“Lalu apa bedanya dengan vampire? Apa kamu pikir kami tak ingat dengan apa yang kamu lakukan di lembah? Kalian menunjukkan jumlah kalian didepan kami, tapi itu bukan jumlah sebenarnya. Kalian licik,” kata Namjoon.

Rose berusaha merusak pikiran peri yang ada disana. Namun gagal karena Yoongi segera muncul. Dia menahan serangan pikiran Rose. Bahkan dia menyerang pikiran Rose hingga membuat wanita berparas cantik itu kesakitan.

“Min Yoongi Sialan!!!! Kenapa kamu ikut campur?!!”

“Seranglah lawan yang sebanding,” jawab Min Yoongi santai.

Tanpa disadari siapapun, ada kilatan cahaya, yang sepertinya itu sebuah mantra sihir mengenai tubuh Rose. Membuatnya terpental. Tubuh Rose terasa remuk. Sihir yang menyerangnya bukanlah sihir besar, tapi serangan itu terlalu mendadak membuatnya begitu terkejut. Sementara semua mata yang ada disana menoleh kesumber yang mengeluarkan sihir baru saja.

Sosok gadis yang sedang rapuh. Mata sipitnya bengkak karena sembab. Terlalu banyak menangis. Hidungnya merah, nafasnya memburu. Rambutnya berantakan. Seram. Kacau. Kemarahan tersirat dari matanya.

“Seulgi?,” Hoseok segera berlari kearah Seulgi. Sementara Yoona, Jimin dan Taehyung sedikit berlari dari dalam perpustakaan mengetahui Seulgi menyerang Rose.

“Kendalikan dirimu, nak,” perintah Penyihir Jung.

Rose masih bisa mengeluarkan senyum miringnya. Dia segera bangkit, melakukan sedikit peregangan pada tubuhnya lalu berdiri dengan tegak. Memandang remeh semua yang ada disana.

“Aku turut berduka cita, Kang Seulgi,” kata Rose dengan nada mengejek.

“BANG***!!! Iblis kamu!!! Aku pastikan kamu akan mati ditanganku vampire busuk!!!,” Seulgi berusaha menyerang Rose dengan sihirnya, namun kedua tangan Seulgi ditahan Hoseok dan Jimin.

“LEPAS!!! AKU HARUS BERI PELAJARAN BUAT DIA!!! Beraninya dia muncul dihadapan ku seperti ini!!!!!,” Seulgi memberontak. Amarah karena orang yang menyebabkan ayahnya meninggal dengan tanpa rasa bersalah muncul didepannya. Itu membuat Seulgi sangat marah.

Min Yoongi mendekati Seulgi yang memberontak. Dia menempelkan telapak tangannya ke kedua mata Seulgi. Cahaya biru tipis keluar. Seulgi segera tertidur setelah Yoongi menempelkan telapak tangannya. Seulgi ambruk namun Hoseok menahannya. Hoseok meminta Jimin untuk membawa Seulgi masuk lagi ke dalam perpustakaan.

Setelah jimin membawa Seulgi masuk kedalam perpustakaan diikuti dengan Yoona, kini yang tersisa terlibat perdebatan dengan Rose. Wanita itu tak gentar sedikitpun.

VAIRI √Where stories live. Discover now