29 - Wake The Lion

5.6K 381 51
                                    

▶️Soundtrack: Bebe Rexha - Meant to Be


-Happy Reading-

-----

Satu hal yang sekarang aku mengerti, bila sahabatmu sudah memberikanmu saran untuk berhenti tidak melukai diri sendiri, kau benar-benar harus menurutinya. Saat ini, siapa sangka bila aku akan diserang dengan musuh yang aku bahkan sendiri tidak mengenalinya. Kalau Arber marah lagi bila malam ini aku nantinya mungkin akan terluka..... well itu bukan salahku kan?

Kelima bodyguard yang Rugov utus untuk melindungiku tewas begitu saja, bahkan aku tidak tahu dimana jasad mereka saat ini. Aku mungkin kehilangan hati nuraniku karena tidak menangisi atau bahkan khawatir kepada mereka, namun kau harus mengerti kalau aku terlalu memikirkan hal semacam ini akan memberikan dampak yang tidak bagus untuk diriku sendiri.

Welcome to the dark world, dimana kau harus terbiasa saat melihat body guard-mu tewas dengan cara yang sangat tidak lazim dan tidak elegan.

Aku menghembuskan nafasku dengan berat, tidak sekali pun aku berpikiran untuk bertemu dengannya dalam situasi seperti ini. Mungkin aku sedikit senang namun tetap saja rasa kecewa itu masih tertanam dengan indah di dalam hatiku.

"Gadis cantik sepertimu tidak seharusnya berkeliaran sendirian seperti ini."

Aku memutar kedua bola mataku dengan malas, "Oh? Kau pikir aku yang meminta untuk lari marathon kesana-kemari bersama para gangster bodoh dan satu orang sniper yang bersembunyi di antara gedung-gedung pencakar langit itu?"

Dia tersenyum singkat, "Aku tidak tahu kalau kau suka main kejar-kejaran dengan penembak jarak jauh juga."

Aku menyibakkan rambutku dengan kesal dan mendoronya sedikit menjauh, "Berhenti berbicara omong kosong, untuk apa sebenarnya kau disini?"

Draco menarikku kembali ke dalam dekapannya, kali ini dia sedikit mengeratkan pelukannya, "Tolong kali ini saja, turuti apa perkataanku."

Belum sempat aku menjawab pertanyaannya, Draco melepaskanku dan memberi isyarat untukku agar tetap berada di posisiku saat ini. Dia berjalan menjauh dengan perlahan, tampak tanganya sedang merogoh ke dalam jas hitamnya.

Draco mengeluarkan dua revolver dari dalam sana, dia bersiap menarik pelatuknya, seketika terdapat seseorang berlari ke arahnya namun Draco sudah merasakan kehadiran sosok itu terlebih dahulu. Dia mencoba menyerang Draco dengan benda tajam di tangannya namun itu bukanlah hal yang sulit bagi Draco untuk mengatasinya.

Draco dengan sigap menangkis semua serangan yang ditujukan kepadanya, memelintir kedua lengan musuhnya dan mematahkannya.

Dorrr

Satu tembakan tembus tepat di jantung orang itu. Draco berdiri tegap dan merapikan jasnya lagi. Namun aku rasa tembakannya membuat para rekan kerjanya menyadari keberadaan Draco sekarang.

Sepuluh orang datang menyerang, dengan lihai Draco menghajarnya bagaikan membasmi serangga.

Terdengar suara tembakan meleset, aku menengadah ke arah bangunan-bangunan yang menjulang tinggi tersebut dan mencoba mencari keberadaan penembak jarak jauh tersebut.

Musuh terus berdatangan dan Draco tetap menangani mereka tanpa halangan sedikit pun. Tapi entah mengapa hatiku terasa tidak tenang, bagaimana bila dia tertembak? Aku yakin Draco sudah tahu bahwa seorang sniper sedang menanti saat yang tepat untuk melubangi kepala Draco saat ini.

Aku meremas kedua tanganku, terlalu banyak keringat yang membasahi telapak tanganku. Aku gemas ingin membantunya tapi Draco menyuruhku untuk tidak bergerak dari posisiku saat ini.

DIFFERENT [HIATUS🙏🏻]Where stories live. Discover now