BAB 24

6.9K 450 34
                                    


" Cally, are you okay?" tanya Lolly yang baru datang diikuti Kia yang juga duduk di samping Call setelah disambut oleh pegawai butik.

" I'm good" kata Call tersenyum cerah sedari tadi sudah berada di butik langanan mereka.

Sebelum bertanya ketiga temannya itu memilah pakaian yang akan mereka coba untuk dibawa ke ruangan pas VIP.

" Jadi, apa yang membuatmu tidak pernah bertemu kami lagi?" Kia bersuara.

Call mencoba baju bewarna putih tanpa lengan dihiasi motif garis-garis kecil pada bagian bawahnya di cermin sebelum mencobaya di ruangan pas "Syuting menguras waktuku".

" Aku tidak yakin" kilah Kia.

"Aku serius".

" Wajahmu mengatakan hal yang lain".

Call menepuk wajahnya pelan " Ada apa dengan wajahku? Jerawatan" tanyanya heran.

" Seperti orang yang tengah terpuaskan oleh sesuatu" kata Kia menyelidik.

Call tertawa ringan karena ia tidak mungkin bisa berbohong" Musim panasku baru saja dimulai. Sekarang aku tidak bisa membedakan antara siang ataupun malam. Karena setiap menit yang kulalui terasa manis dan membuat jantungku berdegup tak beraturan".

Lolly kelihatan bingung dengan apa yang barusan diucapkan Call " Aku tidak mengerti maksudmu".

Kia menoleh ke arah Lolly " Menikahlah kau akan memahami dengan sendirinya".

Call kembali tertawa mendengarnya.

" Tapi, serius aku tidak mengerti" Lolly berusaha meminta penjelasan.

Kia yang tak memperdulikan Lolly bertanya kepada Call " Bagaimana dia disana? Good or bad?" tanya Kia bersemangat.

Call tersipu malu untuk menjawabnya " Sempurna" hanya satu kata menjawab segalanya.

Tidak butuh waktu yang lama melihat reaksi Kia, temannya itu tersenyum puas sambil bertepuk tangan.

"Siapa yang memulai?" tanya Kia.

" 50:50".

" Wait, kalian sudah menikah berbulan-bulan. Apakah ini pertama kali dia menyentuhmu Call?" Ujar Kia baru sadar.

" Aku membutuhkan suatu kepercayaan agar bisa melakukannya" Call memberi alasan santai.

Lolly menyimak obrolan kedua temannya itu mencari celah agar bisa memahami maksud dari apa yang mereka bicarakan.

" Wow.. tidak ada yang bisa mengalahkan prinsipmu Call, bahkan dia membutuhkan waktu cukup lama baru bisa memenangkannya" kata Kia mengakui.

" Prinsip Call?" gumam Lolly berpikir " Astagaaa.. aku sekarang paham arah pembicaraan kalian" Lolly bersemangat.

" Seorang wanita perlu menjaga dirinya" ungkap Call bangga.

"Kasihan dia" ujar Lolly mulai masuk kedalam pembahasan obrolan Call dan Kia.

" Siapa?" tanya Kia dan Call bersamaan.

" Tentu saja Arka" memelankan suaranya karena takut pegawai butik mendengarnya dan membuat gosip murahan.

" Kalian seharusnya mendukungku" protes Call.

"Tidak, justru aku perlu mengasihaninya Cally. Dia pria normal dan aku salut padanya karena ia dapat menahan hormonnya dengan baik" kata Lolly.

Kia mengangguk setuju " Pasti dia selama ini terbebani antara hati serta pikirannya untuk bisa menyentuhmu".

"Bagaimana ia bisa tahan ya? Setiap hari yang dilihatnya adalah seorang wanita sudah halal baginya terus berkeliaran di hadapan matanya tanpa bisa mencoleknya"Lolly bersemangat mengutarakan pendapatnya.

Marriage With Mr. Actor (The End)Where stories live. Discover now