BAB 6

9.4K 530 7
                                    

" Arka, kau sudah memperkenalkan Callista ke papamu?" tanya nenek Arka sambil mengupas apel. Call dan Arka saat ini sedang berada di rumah neneknya setelah menjemput nenek dan kakeknya dari bandara Call di ajak langsung oleh neneknya untuk makan bersama.

Arka yang sibuk membaca artikel gosip tentang dirinya di tablet menoleh sebentar ke arah neneknya " Belum, aku akan memperkenalkannya ketika hari pernikahanku semakin dekat" ucapnya tanpa masalah dan kembali fokus dengan tabletnya. Gosip kisah cintanya masih tetap berlanjut dan para media itu hanya memutar-mutar ceritanya. Sangat mengesalkan.

" Kemari duduk disamping nenek" perintah neneknya. Arka dengan wajah malasnya mendekati neneknya. Ketika Arka sudah duduk disebelah neneknya, tanpa menunggu lama sang nenek lalu menjewer telinganya.

" Awww" teriak Arka kesakitan.

" Rasakan anak bandel. Kau ingin lagi?" tanya neneknya tanpa ampun.

Arka yang mengelus-ngelus telinganya karena kesakitan dengan cepat berkata " Tidak, terimakasih nek. Ini sudah cukup menyakitkan. Aku bukan anak kecil lagi nek" protes Arka.

" Tubuhmu memang bukan anak kecil lagi tapi sifatmu masih kekanakan" ujar neneknya " masih tetap tidak ingin memperkenalkan Callista secepatnya pada papamu? Atau perlu nenek yang melakukannya?"

Call yang dari tadi di dapur menerima telepon dari Tito bergabung dengan nenek serta Arka di ruang keluarga. Sepertinya ada sesuatu hal yang dia tidak ketahui melihat wajah Arka yang terlihat tidak baik. Call lalu duduk tak jauh dari Arka dan neneknya.

Arka yang melihat Call duduk bersama ia dan neneknya memandang ke arah gadis itu "Baiklah nek, Aku akan menemui papa sekalian nanti malam karena Call akan bertemu juga dengan Ben. Aku akan menjaganya dari rubah itu" kata Arka.

Call yang tidak tahu arah pembicaraan Arka terkejut mendengar ucapan laki-laki itu barusan. Apa-apaan pria ini kenapa dia harus mengungkit nama Ben dan jelas dia tidak akan mengajak Arka bertemu dengan Ben dan juga Call tidak berniat menjumpai Ben dirumah temannya itu, pikir Call.

" Benarkah itu Callista kau ingin bertemu dengan Ben nanti malam?" tanya neneknya ke Call.

Call yang ragu untuk menjawab apa hanya mengucapakan kalimat yang sangat singkat " Benar Nek".

" Nenek mengerti, kalian pergilah sekarang karena butuh bersiap-siap. Ini sudah sore, jangan terlalu malam kalian pulang setelah itu. Kalian berdua butuh istirahat besok adalah hari lamaran. Jangan terlalu kecapean" pesan nenek Arka.

Arka yang mendengar perkataan neneknya segera mencium pipi neneknya dan beranjak dari kursinya. " Ayo Call kita pulang" ajak Arka ke Call.

Call lalu berpamitan untuk pulang ke nenek Arka " Callista pulang dulu nek, salam sama kakek ya nek" pamit Call menyalami tangan nenek Arka.

"Iya, sampai jumpa besok ya Callista" kata nenek Arka dan memeluk Call.

Arka berjalan menuju pintu keluar yang diikuti Call. Ketika mereka sudah berada di luar Arka berhenti berjalan dan memutar tubuhnya ke arah Call.

" Kita langsung ke Apartementku aja. Jika, kau kembali Ke apartementmu akan memakan waktu yang lama" gumam Arka.

" Aku butuh mandi Arka" jelas Call yang tidak ingin ke apartement Arka.

" Aku punya dua kamar tidur yang juga difasilitasi dengan kamar mandinya didalam. Kau bisa menggunakan yang dikamar tamu " jawab Arka.

Call menghembuskan nafasnya pelan. " Aku tau kau memiliki Apartement yang mewah dengan fasilitas yang lengkap tapi aku tidak hanya membutuhkan kamar mandi."

Marriage With Mr. Actor (The End)Where stories live. Discover now