BAB 11.1 : INSIDEN KOLAM RENANG

449 57 1
                                    

Asrama Akademi Kumala Santika, Tanjung Paser, 03.00 WITA

Malam ini panas bukan main, Oka yang malam ini baru saja berangkat tidur setelah bertugas di lantai bawah alias Markas Lokapala, sama sekali tak bisa tidur. Ia membolak-balikkan badannya dengan gelisah namun rasa kantuknya malah lenyap seiring dengan naiknya suhu di kamar tersebut.

Pendingin kamar mereka bertiga memang tengah rusak tapi Panji dan Sitanggang tampak enak saja tidur di kamar sepanas ini. Oka pun memutuskan bangun dan melakukan sesuatu untuk mengusir rasa gerahnya ini.

Dibukanya lemari pakaiannya dan diambilnya satu stel pakaian ganti disertai sebuah handuk dan sebotol sabun mandi, kemudian diletakkannya itu semua ke dalam sebuah tas kanvas hijau yang segera ia ikat ujung atasnya lalu ia bawa keluar kamar. Oka melintasi lorong asrama yang sepi lalu dengan sengaja menuruni anak-anak tangga menuju lantai bawah asrama. Sesampainya di lantai bawah, ia berjalan menuju pintu asrama yang sejatinya tengah dikunci dengan pengaman elektronik, namun dengan mudah bisa ia buka dengan sisa hak aksesnya sebagai Dwarapala. Pintu geser otomatis itupun segera terbuka dan Oka melangkah keluar dari gedung asrama menuju sebuah bangunan di tengah area akademi.

Bangunan itu memiliki dua tingkat. Bagian bawahnya berfungsi sebagai lapangan futsal sementara bagian atasnya merupakan kolam renang standar kompetisi olahraga setara PON. Pada siang dan sore hari, kelompok ekstrakurikuler renang biasa berlatih di sini, sementara di malam hari, gedung ini biasa dikunci dengan kunci elektronik. Tapi sekali lagi, personel Unit V seperti dirinya punya hak akses khusus untuk masuk kompleks akademi manapun meski pada malam hari sekalipun.

Kolam tampak sepi, Oka merasa dirinya hanya sendirian saja di sini sehingga ia merasa cukup aman langsung meletakkan barangnya di sembarang tempat kemudian melepaskan kacamata serta pakaian atasnya dan langsung berlari ke arah kolam dan menceburkan diri. Segarnya air kolam apalagi di kondisi malam yang panas seperti ini, membuat Oka merasa lebih hidup. Oka membawa tubuhnya berenang dari satu ujung kolam ke ujung kolam lainnya, setelah sampai di ujung kolam yang satu, ia beristirahat sejenak sebelum kembali meluncur ke sisi kolam tempat ia semula terjun. Pada saat kembali itulah ia melihat sesuatu yang ganjil di dalam kolam.

Ada seseorang duduk di dalam kolam sedalam 2,5 meter itu tanpa keluar dari kolam sama sekali! Oka langsung mengentikan gerak tangan dan kakinya lalu menyelam ke dalam kolam untuk melihat siapa sebenarnya yang mau mencoba bunuh diri dengan membiarkan dirinya tenggelam dengan gaya batu seperti itu.

Tapi baru saja Oka hendak menjamah tubuh orang yang ternyata seorang gadis itu, tiba-tiba saja ia merasakan arus air kolam berubah mendorongnya menjauh lalu menggulungnya di dasar kolam. Lalu kalau Oka tidak salah lihat, rasanya ia tadi dihantam makhluk yang jujur saja tidak seharusnya ada di kolam ini. Seekor ikan hiu paus!

Oka cepat-cepat berenang ke permukaan dan tak dinyana, gadis misterius di dasar kolam itupun juga muncul di permukaan.

"Kopral Oka?" seru gadis itu terkejut ketika melihat Oka.

"Regina? Ah maaf! Sersan?" Oka terkejut bukan main karena dua hal : satu, gadis itu Regina, dua, Regina panggil dia pakai pangkat yang artinya kayaknya dia baru saja dapat masalah besar.

"Ngapain ose di sini Kopral?" tanya Regina dengan ekspresi cemberut. Gadis berkulit gelap itu sebenarnya sehari-harinya ekspresinya super datar, tapi kalau cemberut dia jadi agak 'mengerikan'.

"Anda di sini juga ngapain Sersan? Saya cuma kepanasan di kamar jadi memutuskan berenang di sini," balas Oka, "Dan apa itu tadi ikan hiu paus? Dari mana dia?"

"Ini tempat latihan beta, saban subuh! Tadi beta sedang latihan sama Ina Saar. Lalu ose datang, langsung nyebur ke kolam dan dekati beta. Ina Saar kaget, kira ose orang bejat mau melakukan tindakan yang tidak-tidak pada beta, makanya tadi Ina Saar bereaksi demikian."

Lokapala Season 1 : Usana | #Wattys2018Where stories live. Discover now