BAB 10.5 : PUSTAKA RAJYARAJYA I BHUMI NUSANTARA

481 63 1
                                    

Universitas Tanjung Paser, 07.00 WITA

Abbas Khalid tampak membuka sebuah paket kiriman khusus untuk dirinya dari ahli epigrafi Universitas Indonesia, Profesor Aryo Damar, yang juga merupakan mantan dosennya. Bungkusan itu berisikan sebuah buku setebal 1200 halaman, hasil transliterasi dari sebuah buku kuno bernama Pustaka Rajyarajya I Bhumi Nusantara yang disusun seorang Pangeran Cirebon bernama Wangsakerta yang dibuat pada abad ke-17.

Naskah kontroversial, begitu para ahli sejarah menyebutnya. Naskah ini disusun dengan bahasa Jawa Kuno yang mendekati bahasa Sansekerta padahal disusun pada abad 17 saat Majapahit dan Kerajaan Hindu lain sudah runtuh. Selain itu isinya lebih banyak menuturkan sejarah alih-alih dongeng atau pujasastra (sanjungan) pada raja selayaknya naskah-naskah yang ditulis pada abad-abad itu.

Tapi yang membuat Abbas penasaran adalah sebuah fakta yang disebutkan Prof Ayatrohaedi, peneliti yang pertama kali meneliti naskah ini, bahwa di naskah ini disebutkan tentang keberadaan makhuk-makhluk yang ada sebelum manusia menempati pulau-pulau di Indonesia ini terutama Pulau Jawa dan Sumatra. Abbas membuka halaman secara acak, menemukan tulisan

iti pustaka rājya-rājya i bhumi nusāntara/

tritya sargah ing

dwitya parwa//

iti pustaka wus kinawruhan mwang hinajengan dé ning

duta rājya/ mandala saka nusa-nusa i bhumi nusāntara//

telas sinusun mwang sinerat ing carbon çakakāla//

ngemban suddha rasa samadi ing asta kresnapaksa/

bhādramasa/ pun/

(Inilah Pustaka Rājya-rājya i Bhumi
Nusāntara sargah ketiga parwa kedua.

Kitab ini telah
diketahui dan disetujui oleh
duta-duta kerajaan, wilayah dari
pulau-pulau di Bumi Nusantara.
Selesai disusun dan ditulis di
Carbon pada Tahun Saka ngemban
suddha rasa samadi (1604) tanggal
delapan paro-gelap bulan Bhadra.

Selesai.)

Kemudian jari-jemarinya menelisik halaman buku yang lain, mencari-cari frasa yang mengganggu benaknya sejak pertemuan pertamanya dengan Panji dan Warak sembari mencocokkannya dengan buku Sundakala karangan Almarhum Profesor Ayatrohaedi.

Lalu ia menemukan kata-kata yang ia cari selama ini :

pinakénuman nira makéring rowang nira / wwang sānak kulawandha nira kabéh // hana pwa yaksāpu- rusa i bhumi jawadwipa pasamu- dayanya tan akwéh // rasika sa- rwa bhaksa makādi satwa hu- lih aburu / tantu pratista ni- ra humeut ing parswa parçwa cala / sumirat atut pinggir ing lwah / ing wanāntara // çansaya lawa- s akwéh sing pejah / hétu- nya ya ta lindhu tang prethiwi / kakingan āpan dawa ning lahru / silih pejah pinejahan panta- ra ning marika / kārana pana- kit marurek aneher udan tan wā- ktan aghengnya / satwakéh ikang pejah karana tan ma- pangan kabéhan ira ndātan patulungan / sangka yan ika sira pasamudayanya pejah nira- waçésa // matangyan makāwaça- // na diwasa yaksāpurusa i bhumi jawadwipa // mangkana ta karma ning jawadwipa pirang koti warça atita // ri huwusnya sang hārakalpa ning- janmayakçā pirang keti warça sadurung ing prathāma saka- kāla // tumuluy pirang la- kça sadurung ing prathāma warça çakakāla / hana ta yuga ning janma wāmana // māpan janmékang awyama nirahalit kresna warnarupa // tu-muluy akara telung hasra15warça sadurung ing prathāma sa-kakāla / yuga ning wamçapaneka prathāma sakéng na-gara nagara bang lwar // ate-her yuga ning sang paneka dwitya panatara ning sahasra limangatu-s warça sadurung ing prathāma sa-kakāla sakéng nagara

Lalu ia menemukan sejumlah kata-kata lain : satwapurusa, butapurusa, yaksapurusa, yaksamantare-purusa, wamanapurusa.


Matanya kemudian membandingkan catatan itu dengan catatan rekaman kejadian musnahnya Dwarapala di tangan makhluk-makhluk misterius.

"Yummu pakatahu, janaloka sakrith asuddhi purusa!"

Yang artinya : "Kamu harus tahu, bahwa Janaloka (dunia manusia) ini dulu milik kaum Purusa!"


Kemudian rekaman dari kejadian munculnya Mahapati :

"Rewanda Purusa unandika patik bisit sapu ramapati penang Rajasawamsa! Minggir sira!'

Yang artinya : "Para Purusa menyatakan bahwa aku akan jadi pembawa maut kepada segenap trah Rajasa! Minggir kamu!"


Selanjutnya kemunculan dua sosok misterius di pesta Leon Herucakra.

"Purusa Wasana Lodra drajag ring Mayapada!"

Yang artinya : Purusa Wasana dan Lodra mewujud(lah) ke Dunia Manusia!


"ASTAGA!" Abbas mendadak ngeri sendiri seandainya Naskah Wangsakerta ini benar adanya dan makhluk-makhluk yang menyebut diri mereka Purusa benar merupakan makhluk yang sama dengan yang dideskripsikan dalam Pustaka Rajyarajya i Bhumi Nusantara, maka Unit Lima jelas-jelas berhadapan dengan kekuatan kuno yang setidaknya berasal dari era 600.000 tahun yang lalu!

Lokapala Season 1 : Usana | #Wattys2018Kde žijí příběhy. Začni objevovat